Hari ini adalah sesi kedua workshop LEADERSHIP yang dibawakan oleh Kak Ary M Wibowo.
Workshop selama dua hari yang sebenarnya tidak aku rencanakan akan berpartisipasi.
Hari pertama, aku hanya bisa ikut setengah sesi karena ada tugas juru bahasa isyarat workshop Fantasi Tuli. Barulah hari kedua aku bisa ikut seluruh sesi.
Sebelum jauh bercerita, aku akan memberikan gambar sesi hari ini yang mampu membuatku tersenyum :
Kenapa Helga tersenyum melihat ini?
Karena yang dituliskan di papan tersebut adalah Strength Integrity Purpose Statement Helga Theresia.
Tugas sesi pertama workshop ini adalah membuat strength statement, yaitu merefleksikan apa yang kita bisa dan suka lakukan.
Hari kedua, Kak Ary membantu melengkapi dengan Strength Integrity Purpose statement, seperti yang tertulis di papan tersebut.
Bagi yang membaca ini, mungkin belum paham betapa berartinya statement ini untukku. Kalimat yang sangat sederhana, tapi butuh waktu bertahun-tahun bagiku untuk bisa menemukan kalimat ini.
Perlu waktu yang sangat lama untuk menguji dan mengkaji ulang apa yang benar-benar aku bisa dan suka lakukan. Aku perlu belajar ke banyak tempat. Aku pun perlu keberanian yang sangat kuat untuk menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang menurutku bisa dan suka lakukan. Di mata orang lain terkadang terlihat aneh dan rasanya sangat berat.
Atau seringkali keinginanku sangatlah banyak, ingin jadi ini dan itu. Ingin membangun ini dan itu. Terlalu banyak program yang ingin aku laksanakan, sampai terlupa dengan visi hidupku sebenarnya.
Belum lagi untuk mencari visi hidup… Rasanya bingung dan buram.
Jadi, ketika kalimat ini tersusun dengan baik dan sederhana…
Rasanya senyumku tak bisa dibendung.
Sesi selama dua hari ini rasanya penuh doa dan harapan.
Banyak jawaban dari pertanyaan hidup yang aku dapatkan.
Sebenarnya jumlah anak-anak muda yang ada dalam workshop ini tidak sampai 50 orang (kalau tidak salah di akhir sesi yang interaktif bermain kuis hanya 13 orang), tapi rasanya penuh doa dan harapan jika kami bisa menjadi pemimpin-pemimpin untuk Indonesia nantinya.
Apapun keadaan Helga sekarang, aku yakin setiap orang di dalam dirinya punya benih kepemimpinan. Sekarang tergantung kita, ingin kita rawat, tanam, kembangkan, hingga tumbuh subur, berbuah manis, dan bermanfaat untuk banyak orang atau tidak.
Acara ini diselenggarakan oleh Nasionalisme Radikal.
Acara yang salah satu penggeraknya adalah mentorku, Kak Yosi Mokalu.
Lagu tiktok untuk acara ini, ternyata adalah lagu ” Baca Sejarahmu ” yang videonya kita produksi bersama di Cameo Project.
Karena video ” Baca Sejarahmu ” itulah aku flashback ke video-video yang aku buat di Cameo Project.
Aku kembali tersenyum…
Ternyata sudah sekian banyak video, film, music video yang sudah aku produksi…
Kenapa Helga masih suka tidak percaya diri?
Padahal sekian banyak yang sudah Helga bikin.
Video-video tersebut juga bukan video biasa, tapi video yang punya value…
Helga juga dikelilingi dengan orang-orang positif yang punya value luar biasa…
Kenapa harus merasa rendah diri?
Kenapa menyalahkan diri karena banyaknya salah dalam proses hidup?
Kalau tidak mengalami salah, apakah bisa Helga berkembang sampai sekarang?
Malam ini aku terbawa ke dalam judul video yang aku buat tahun 2016, saat masih menjadi anak magang di Cameo Project.
Video yang saat itu kutulis di tengah-tengah jenuh dan lelahnya magang.
Aku mempertanyakan hal apa yang benar-benar aku inginkan dalam hidup di umur 21 tahun.
Saat ini, umurku 26 tahun menjelang 27 tahun.
Mimpiku semakin besar untuk Indonesia.
Aku semakin paham kekuatanku yang bisa aku gunakan untuk membangun bangsa ini.
Aku semakin paham aku tak perlu membandingkan diri, aku punya kekuatanku sendiri.
Setiap orang punya. Termasuk dirimu.
Semoga kamu menemukan, mengingat, dan mencapai mimpimu.
Terima kasih sudah membaca sampai disini.
Tahun 2021.
Tertanda Helga Theresia yang sedang disiplin bergerak maju mencapai mimpinya.