Skip to content

Merasakan Pagi

Akhirnya aku kembali setelah kurang lebih dua minggu tidak menulis. Padahal aku sedang ingin berkomitmen untuk bisa menulis setiap hari. Tapi seperti biasa, untuk disiplin perlu jatuh bangun berkali-kali. Jadi disinilah Helga, menulis lagi.

Kabarku cukup baik namun cukup hambar. Tapi baiknya adalah aku mulai bisa kembali mengerjakan hal-hal yang aku suka lakukan dan kembali memantau target-target yang ingin aku capai.

Besok aku ingin kembali merasakan pagi. Merasakan pagi dalam konteks ini adalah rutinitas pagi yang aku bangun di tahun ini. Progress yang cukup baik. Setidaknya aku punya kesadaran diri untuk membangun rutinitas pagi dalam hidupku. Hal kecil, tapi aku percaya kedisiplinan kecil yang menjadi kunci untuk membuka berbagai pintu kesempatan besar.

Jadi, apa saja rutinitas pagiku?

1. Planning Next Day
Rutinitas pagiku dimulai dari malam sebelumnya. Aku membiasakan diri untuk menulis kegiatan apa saja yang akan aku lakukan besok. Walau seperti yang dialami banyak orang, seringkali rencana tersebut keluar jalur kemana-mana, tapi untukku itu lebih baik dibanding aku tidak memiliki arah di hari tersebut.

2. Tidur lebih cepat.
Ini kelemahanku sampai hari ini, sulit sekali untukku bisa tidur setidaknya kurang dari jam 11 malam. Padahal tidur adalah aspek penting yang dibutuhkan untuk investasi kesehatan dan pendukung agar aku bisa bangun lebih pagi.

3. Bangun jam 3 pagi.
Yap, aku tau banyak sekali yang protes tentang jam bangun tidur yang aku terapkan ini. Ada yang bilang aku seperti opung-opung (dan aku mengiyakan juga sih hehehe). Bangun jam 3 pagi dengan alasan aku ingin punya me time lebih banyak, selain itu aku merasa lebih segar dan menyenangkan bisa bangun lebih pagi.

4. Baca alkitab, merenungkan.
Biasanya sambil minum 2 liter air, aku sedang mencoba membaca alkitab dimulai dari perjanjian baru. Sampai hari ini aku belum pernah membaca alkitab sampai selesai, tapi setidaknya sekarang aku sudah mulai membaca berurutan dimulai dari injil Matius. Aku tidak membaca langsung 1 pasal, aku membacar per cerita. Setelah membaca, aku menulis di jurnal apa yang aku bisa pelajari, relate, dan hal apa yang bisa aku kembangkan di hidupku.

5. Jurnal Syukur
Lain kali aku akan bicara tentang ini lebih detail. Intinya, setiap pagi aku menuliskan 10 hal yang aku syukuri dalam hidupku. Seremeh apapun itu. Contohnya : aku bisa bangun pagi, punya anggota tubuh yang lengkap. Lalu aku jabarkan alasan aku bersyukur. Isi jurnal ini sebenarnya seperti aku sedang berdialog dengan Tuhan.

6. Afirmasi
7. Review goal
8. Membaca buku
9. 15-30 menit mendengarkan pengajaran hidup/ inspirasi.
Tujuannya agar aku bisa lebih semangat. Aku memang sangat suka dengan hal-hal seperti ini, karena Helga suka down ga jelas gitu hehehe. Jadinya dari awal kuliah mulai mencari cara supaya bisa menyemangati diri sendiri.

9. Olahraga
Yap, aku berusaha olahraga 5 kali dalam seminggu, 1 hari active rest day (olahraga ringan), dan 1 hari sama sekali tidak olahraga. Olahraga buatku seperti obat. Rasanya benar-benar baik dan percaya diri. Sedang banyak masalahpun olahraga mampu membuatku merasa lebih baik. Jadi olahraga memang sangat aku butuhkan.

Kira-kira itu morning routine-ku.
Biasanya morning routine ini selesai di jam 7 pagi atau 8 pagi. Setelah morning routine aku mandi, nyuci, bekerja, masak, dll.

Ada masa-masa dimana aku sangat lancar dan baik melakukan rutinitas pagi ini, tapi ada juga masa dimana aku benar-benar tidak bisa bergerak dari tempat tidur sampai siang hari.

Sekian tentang morning routine yang naik turun sekali bisa aku terapkan. Tapi sampai sekarang aku bangga sudah bisa perlahan-lahan merasa terbiasa dengan mencoba disiplin seperti ini (walau sekarang pun aku sedang sangat sulit menerapkan seluruhnya kembali).

Semoga dirimu juga bisa disiplin, mari berjuang bersama 🙂

1 thought on “Merasakan Pagi”

  1. Pingback: D I S I P L I N – HELGA THERESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *