Skip to content

Produktif

Hai! Lama tak bersua 🙂

Sudah 5 hari aku tidak menulis apa-apa di website ini. Sebenarnya ada beberapa topik yang ingin aku tulis, termasuk beberapa hari lalu aku shooting bersama Ahok (yeay) dan puji Tuhan dikasih waktu sama Tuhan untuk bisa mendengarkan sharing-nya secara dekat :”) . Senang sekali, nanti aku ceritakan yaa.

Akhir-akhir ini ada beberapa produksi video yang sedang aku handle secara paralel. Rasanya banyaaak sekali yang harus aku kerjakan. Meeting, detail persiapan, sampai shooting.

Di tengah ke-riweuh-an itu, hari ini aku sadar diriku semakin penuh.

Apa ini ya yang namanya menghidupi kehendak Tuhan?

Aku sadar, akhir-akhir ini aku sibuk luar biasa, tapi tidak ada perasaan
” Duh, besok Senin… males banget.”
” Yes! Hari Jumat tiba! Besok Sabtu bisa leha-leha!”

Padahal dulu aku cukup sering merasakan hal-hal seperti itu. Dulu beberapa kali aku menangkap Helga yang mengeluh dengan diri sendiri.

Tapi sekarang aku malah merasa waktu sangat cepat.

Malah kadang merasa “Lah kok udah hari Minggu lagi?”

Sekali lagi rasanya aku diyakinkan, keputusanku untuk freelance dan memprioritaskan pekerjaan-pekerjaan yang aku suka, bisa, dan selalu aku tanyakan ke Tuhan dahulu adalah pilihan yang tepat.

Walau seringkali aku khawatir dengan berbagai hal, termasuk dari segi pendapatan yang tidak pasti. Tidak lagi seperti saat aku masih bekerja di kantor yang setiap bulannya mendapatkan penghasilan, bahkan mendapatkan bonus-bonus tambahan.

Tapi malah disitulah titik yang tepat Tuhan bekerja.
Satu tahun ini aku jadi benar-benar melihat Tuhan.

Dari segi keuangan, di mata manusia rasanya tak mungkin bagiku mencukupi kebutuhan hidupku. Tapi Tuhan berkata lain, sampai hari ini banyak pekerjaan tak disangka-sangka yang selalu datang tepat di saat aku benar-benar tak tau lagi harus berbuat apa.

Seringkali orang-orang juga bingung bagaimana bisa aku banyak sekali melakukan hal-hal yang tidak dibayar.

Aku juga ga tau kawan, tapi hatiku rasanya penuh saja melakukan itu semua.
Jadi aku merasa beruntung, tanpa dibayar pun, selama hatiku bilang “bantu”, aku akan bantu.

Aku juga sadar, bukan masalah berapa besar penghasilan yang aku harus dapatkan.
Tapi bagaimana kebijaksanaanku dalam mengelola keuangan.

Dulu aku punya penghasilan yang kalau aku pikirkan sekarang, ternyata cukup banyak… Tapi aku tidak bijak mengelolanya sampai seringkali habis begitu saja.

Sekarang aku benar-benar belajar untuk mengelolanya dan tetap perpuluhan.
Awalnya berat, tapi aku percaya penuh, semuanya dari Tuhan dan untuk Tuhan.

Saat mengetik ini aku sedang tersenyum bangga.

Bangga dengan Helga yang semakin bertanggung jawab dengan hidupnya.
Bangga dengan Helga yang jatuh bangun dengan disiplinnya, tapi masih terus bangkit dan berjuang.
Bangga terus menggali kekuatan dan potensi yang dimilikinya agar bisa bermanfaat untuk banyak orang.

Bangga dengan keputusannya buat mengikuti kehendak Tuhan, tetap aktif, dan produktif.

Bangga dengan semua yang Tuhan sudah berikan di dalam diri Helga.


Ah! Satu hal lagi…

Di saat tidak produktif pun, ga perlu menyalahkan diri.
Ada waktu istirahat dan ada waktu produktif.

Tapi perlu kamu pastikan.

Saat produktif, pastikan kamu “PRODUKTIF DENGAN BENAR”

Produktif yang tidak fokus hanya menguntungkan diri sendiri, tapi juga bisa memberi manfaat, melayani, dan menghormati orang lain.

Sekian dulu, aku lanjut cerita lainnya di esok hari.

Salam 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *