Halo dari Helga yang sedang sakit – tidak begitu sakit lagi – GIGI.
Hahaha. Aku sakit gigi dari awal minggu ini.
Lucunya sakit gigiku muncul setelah tangisku pecah (sampai susah nafas) karena selama ini menahan rasa marah, kesal, kecewa di dalam hati yang jarang aku keluarkan.
Kesimpulannya. memang jangan dipendam-pendam emosi itu. Pas memuncak malah gigiku jadi sakit luar biasa. Hahaha.
Gigi bungsuku tumbuh miring, aku baru tau itu.
Gigi bungsu yang kebanyakan orang tumbuh di awal 20-an. Tapi aku di usia 26 tahun.
Gigi bungsu sebelah kananku tumbuh baik dan rapih, sedangkan sebelah kiri ini tumbuh miring karena tidak ada tempat lagi di rahangku.
Sehingga gigiku perlu di rontgen dan kemungkinan akan ada tindakan operasi pengangkatan gigi bungsu.
Rasanya sakit luar biasa. Pipiku membengkak dan mataku juga bengkak karena menangis.
Kacau sekali sebenarnya. Aku harus cancel semua kegiatanku di hari Senin.
Selasa aku cuma bisa ikut 2 zoom meeting dengan tampilan super kacau, gigi berdenyut.
Padahal salah satu meeting sedang brainstorm ide untuk sebuah naskah drama musikal (yuhuu. a new project is coming!).
Rabu kepalaku masih pusing dan aku harus kembali ke klinik untuk mendapatkan surat rujukan. Sakitku mulai reda karena harus tetap minum obat secara berkala.
Kamis, aku bolak balik klinik dan rumah sakit. Mendaftar rujukan untuk rontgen gigi.
Padahal di minggu ini banyak hal yang harus dikejar, deadline 3 video, project ulos, dan urusan-urusan lainnya.
Malam saat pertama kali gigiku terasa sakit, aku merasa ditegur Tuhan habis – habisan.
” Tuhkan, sakit kan? Udah lama ya ga sakit?”
” Enak kan sehat? Sehat sebenarnya udah lebih dari cukup kan?”
” Apa lagi sih Helga yang kurang? “
” Kenapa kamu khawatir banget sih sama masa depan?”
” Udah, tenang aja loh. Lebih enak sehat kan?”
“ Makanya selagi sehat, lakuin dengan maksimal apapun yang bisa kamu lakukan untuk Aku (Tuhan).”
“Udah, ga usah ngeluh – ngeluh khawatir”
Hahaha. Aku cuma bisa manut weh lah ya.
Sekarang sudah mendingan, hari ini (Jumat) juga cukup padat produktif.
Puji Tuhan. Makasih ya Tuhan hehehehe.
Makasih loh teguran kerasnya. Aku sampai puyeng banget!
Tapi gapapa, emang perlu sih hehe. Soalnya aku bandel banget!
Daaah kawan! Sekian, salam dari Helga yang berusaha ga bandel lagi. Hehe.