Selamat malam dunia.
Selamat malam ketakutan.
Selamat malam visi masa depan.
Selamat malam semua.
Hari ini aku penuh menulis. Kemarin malam aku sampai tak bisa tidur membayangkan segala kemungkinan ide untuk naskah yang sedang aku tulis.
Olahraga dan mandi pagiku pun dipenuhi bayangan adegan di dalam naskah.
Entah aku yang secinta ini dengan dunia pembuatan film atau memang aku saja orangnya suka berkhayal.
Dibilang cinta banget… tidak juga sih.
Makin kesini aku merasa biasa saja.
Tapi aku tau, aku punya kekuatan disitu.
Kekuatan yang ternyata tanpa sadar semakin terlatih. Sehingga kalau ada berbagai hal yang terjadi, imajinasiku dengan cepat berputar mencari cara teknis agar bisa terbentuk sebuah hasil rekaman.
Pandji Pragiwaksono pernah bilang kalau ia sedih melihat orang-orang yang give up dengan mimpinya dengan alasan ” Ini udah ga mungkin. Ga ada uangnya. Tinggalin aja deh.”
Aku juga pernah mempertanyakan
” Apakah mungkin aku bisa hidup dengan membuat karya-karya seperti ini? “
Sungguh tak pasti.
Aku sadar, aku cukup ngotot. Ketika rasanya banyak hal yang menghadang dan down secara mental pun, aku tidak pernah meninggalkan industri ini.
Aku masih tetap disini.
Aneh.
Entah aku orang yang beruntung sekali masih bisa makan dengan cukup dengan mempertahankan diri di industri ini atau memang aku saja yang tidak tau diri.
Yang jelas aku masih berdiri di industri kreatif ini. Tak tau apa yang mendorong, tapi masih. Masih disini.
Ada juga secuil perasaan bingung
” Karyaku ini benar-benar bagus atau sebenarnya pujian ini hanya karena ga enak denganku saja?”
Tapi sekali lagi, secuil saja.
Kebanyakan aku terlalu yakin dengan diriku sendiri. Sampai aku akan terus maju sampai kadang mentok, aku terus tabrakkan diri, sampai berdarah.
Hasil akhirnya, bisa jadi aku tergeletak penuh darah, tertatih berbalik mencari jalan lain…
Atau aku berhasil menembus dinding itu. Penuh darah tapi dengan senyum lebar.
Aku ambisius. Aku tau itu.
In the good way actually.
Aku sudah cukup dewasa untuk memahami pendapat orang lain.
Dalam kamus hidupku juga tidak ada kata ” sikut-menyikut ”
In the bad way di waktu aku menyalahkan diri atas kesalahan – kesalahan yang sebenarnya memang diperlukan untuk membentuk karakter hidup Helga.
Hahaha…. Helga…
I love you, but sometimes I hate you.
Tapi mari terus menerus berdamai bersama.
Perjalanan kita masih panjang.
Visi dan mimpi kita masih banyak yang akan terealisasi.
Selamat malam Helga.
Tidurlah nyenyak, jangan kebanyakan mengkhayal adegan dalam naskahmu.