Pertengahan tahun 2021.
Seperti biasa, terasa cepat. Sangat cepat..
6 bulan terakhir Helga Theresia terpapar dengan banyaknya opini orang-orang hebat yang Helga wawancara, tonton di YouTube, serta buku bacaan tentang pentingnya KEDISIPLINAN.
Kunci kecil kedisiplinan inilah yang mampu membuatku berkelahi dengan diri sendiri.
Kuncil kecil yang bisa membukakan pintu ke berbagai kesempatan dan kepercayaan.
Tuhan sendiri bilang ” kalau kamu setia dalam perkara kecil, kamu akan dipercayakan perkara-perkara besar. “
Kedisiplinan adalah perkara kecil, namun krusial.
Jika kita disiplin, sudah pasti tidak menunda, sudah pasti bertanggung jawab, sudah pasti memiliki etos kerja yang baik.
Tapi aku tau, sangat sulit.
6 bulan terakhir adalah battle terberatku dengan kedisiplinan.
Seringkali aku frustasi dan menyalahkan diri sendiri. Karena masih ada sikap menunda-nunda, kurang bertanggung jawab, dll.
Aku seringkali kesal dengan diriku sendiri yang olahraganya bolong-bolong.
Aku seringkali kesal dengan diriku yang tidak bantuin mama papa nyapu, ngepel, masak karena pengaturan waktuku yang kacau.
Aku juga seringkali kesal dengan diriku yang menunda, tidak tepat waktu.
Kadang aku juga bertanya “Kok bisa sih orang-orang di sekitarku mengatur jadwalnya dengan baik? Kok aku ga bisa? Kok aku susah banget rasanya?”
Tapi semua perlu waktu. Mengubah kebiasaan perlu waktu.
Helga dahulu seringkali sibuk tidak efektif. Banyak waktu terpakai untuk cek media sosial dan memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang Helga.
Hari ini, dengan on-off social media dalam jangka waktu lama, ternyata mampu membuatku lebih tajam dan tau apa yang mau aku kerjakan.
Dulu aku merasa kerja sampai subuh adalah sesuatu yang keren. Terlihat sangat pekerja keras.
Hari ini, hal itu tidak keren lagi. Lebih keren jika aku bisa tidur jam 10 malam dengan tenang dan bisa bangun jam 3 pagi, melakukan morning routine seperti yang aku tulis disini :
https://www.helgatheresia.com/2021/05/25/merasakan-pagi/
Sejujurnya di masa freelance ini, keadaan pekerjaanku sangat tidak pasti. Bisa saja aku mendapatkan project yang besar, sedang, kecil, atau malah tidak ada project sama sekali di bulan tersebut.
Waktu kerjaku juga sangat fleksibel, aku sendiri yang bisa mengatur. Malah seringkali banyak seniman berkata “ide hanya didapatkan di malam hari”
Tapi aku tau, aku harus tetap disiplin
Tau lagu Sidney Mohode yang Sukacita Penuaian?
Ada bagian lirik yang berkata seperti ini :
Yang menabur dengan mencucurkan air mata
Akan menuai dengan bersorak sorai
Yang berjalan menangis sambil menabur benih
Pasti pulang membawa berkas berkasnya
Seperti lagu di atas, di keadaan sulit sampai menangispun, aku ingin terus bisa menabur benih. Aku ingin tetap disiplin menghasilkan karya-karya, ada maupun tidak ada uangnya.
Aku harus tetap bersungguh-sungguh dengan semua kesempatan yang ada di tanganku saat ini.
Aku percaya, suatu saat nanti aku akan bisa menuai hasilnya dengan sorak-sorai.
Walau masih jatuh bangun membangun konsistensi, kedisiplinan, masih seringkali tidak bersungguh-sungguh dan mengecewakan…
Tapi kalau digambarkan secara grafik, grafik Helga bergerak naik.
Satu lagi, Yandy Laurens pernah bilang hal yang bagus, kira-kira begini :
“anak-anak muda di masa sekarang punya banyak sekali akses informasi, bisa belajar dengan sangat cepat, tapi akan jadi sangat luar biasa jika digabungkan dengan etos kerja yang baik dan kedisiplinan diri yang diterapkan oleh orang-orang tua di masa lalu.“
Aku percaya hal itu.
Semoga teman-teman yang membaca juga bisa menerapkan kedisiplinan diri.
AMIIIIN 🙂