Skip to content

#quiettime : ANDALKAN TUHAN

Daniel 4

Hari ini entah kenapa memberanikan diri untuk mulai share perenungan pribadi Helga.

Biasanya aku share tulisan renungan yang ditulis Kak Yosi Mokalu ke teman-teman terdekat melalui whatsapp. Tapi hari ini ingin mencoba share perenungan pribadi ini di blog-ku. 

Semoga bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.

Hari ini aku membaca Daniel 4. 
Aku memang sedang suka tokoh Daniel setahun belakangan.

https://www.bible.com/id/bible/306/DAN.4.TB

Daniel 4 bercerita tentang Raja Nabukadnezar yang mendapatkan mimpi – diterjemahkan oleh Daniel – dan cerita berlanjut sampai mimpi tersebut menjadi kenyataan. 

Kayaknya sih, ini surat yang Raja Nabukadnezar tulis sendiri.

Mimpi tersebut terjadi karena keangkuhan Raja Nabukadnezar yang merasa apapun yang dilakukannya selama ini adalah hasil dari kekuatannya sendiri, tanpa ada campur tangan Tuhan

Oleh karena itu, 7 tahun lamanya Tuhan membawa Raja Nabukadnezar untuk diasingkanhidup sendiri, rambutnya sampai panjang, seakan Tuhan menghukumnya. Seperti pada mimpi yang dahulu Raja dapatkan, ia akan terbebas dari semua itu jika mengakui kalau Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya, bahkan segala kerajaan di bumi ini.

Akhirnya setelah 7 tahun lamanya, Raja mengakui kedaulatan Tuhan. Kemudian kembalilah kekuatan Raja, bahkan kemuliaan Raja Nabukadnezar bertambah-tambah banyak, jauh dari sebelumnya.


Helga learn :

Apa mungkin jika beberapa tahun terakhir, Helga Theresia merasa hebat dengan dirinya sendiri? Karena prestasi, kejayaan, dianggap keren bisa jadi produser Teater 7, Cameo Project, ketua Broadcast Movie Project, tulisan-tulisan yang bagus, dan prestasi lainnya… 

Helga lupa mengakui kalau Tuhanlah yang memberikan semua kesempatan dalam hidup Helga.

Apakah ini yang Helga alami?
Tuhan menunggu waktu Helga untuk dapat mengakui semua kedaulatan Tuhan. Tuhan sengaja membuat waktu dimana Helga sendirian, harus menghadapi semua tantangan untuk mencapai visi yang Tuhan tanamkan di hati Helga. 

Rasanya semua tak pasti, tapi yang Tuhan tunggu adalah hati Helga yang mengakui Tuhanlah yang berkuasa atas segala hal dan yang berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup Helga. 

Tuhan menunggu hati Helga. Jadi, kapankah Helga mau mengakui itu?


Helga can do :

Berserah penuh. Jangan anggap remeh Tuhan. Libatkan Tuhan di segala aspek kehidupan Helga. Tentang fokus, tentang menulis, tentang apapun yang mau dilakukan, mari bertanya :

” Bos, diri-Mu mau aku ngapain ya hari ini? Hehe.”

Semua hal, libatkan Tuhan. 

Jangan ngerasa hebat sendiri. 

Libatkan Tuhan. 

Semua hal perlu campur tangan Tuhan. 

Bahkan tentang diet, olahraga, apapun itu.

Sekian. Hehe. God bless you 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *