Skip to content

#quiettime : Daniel 9

UNTUK ORANG LAIN. OVERFLOWING.

Di pasal 9 ini ada 2 cerita. Cerita yang pertama tentang DOA DANIEL untuk bangsanya.

Gaya penulisannya pakai kata “aku”, jadi Daniel sendiri yang nulis doa ini.

Di tahun pertama raja Darius (anak Ahasyweros), Daniel membaca dan merenungkan firman Tuhan ke Nabi Yeremia. Ada disebutkan Yerusalem akan tetap runtuh selama 70 tahun.

Karena hal itu, Daniel berdoa sungguh-sungguh, berpuasa, memohon belas kasihan Tuhan, pakai kain kabung, berlutut di atas abu.

Kenapa Yerusalem akan tetap runtuh selama 70 tahun?
Karena Israel ga taat, ga setia. Makanya Tuhan sebar orang-orang Israel ke negri-negri yang jauh.

Sudah dihukum pun, Israel masih menolak untuk menyenangkan hati Tuhan. Tetap ga mau nurut.

https://www.bible.com/id/bible/27/DAN.9.BIMK


HELGA LEARN

Daniel sangat tidak egois. Dia mau berlutut, puasa, doa sungguh-sungguh untuk orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri.

Kalau aku refleksi diriku sendiri, ada masa-masa dimana kayaknya aku egois banget….

Saat itu doaku untuk aku aku dan aku.

Aku yang ingin punya pekerjaan yang cepat sukses, banyak uang, dan gampang untuk mengerjakan banyak project sosial yang dari dulu aku ingin lakukan.

Aku yang ingin punya pacar
Aku yang ingin dilihat keren, cantik, berprestasi, dll.

Egois ya… Hehe. Tapi manusiawi.

Beberapa bulan yang lalu, aku meniatkan diri untuk berpuasa.
Karena ada beberapa hal yang mengganggu diri Helga.

Rasanya lelah, malah suicidal thoughts mulai muncul lagi beberapa kali. Padahal sudah lama tidak muncul. Merasa tidak berguna, capek sendirian terus, kayaknya ga ada cinta sama sekali di hati Helga.

Aku puasa social media, puasa gula, puasa dengan rentang waktu pagi sampai sore.

Salah satu keanehan yang terjadi adalah di doa malamku, aku bisa mendoakan orang-orang lain terlebih dahulu, baru aku mendoakan diriku sendiri.

Malah ada malam-malam dimana Helga mendoakan orang lain, lebih menangis dibanding mendoakan diri sendiri. Rasanya lebih sedih dan intim sama Tuhan.

Rasa bersyukurku entah kenapa melimpah ruah. Bukan karena aku membandingkan hidupku dengan hidup orang lain. Tapi aku seperti mendapatkan tamparan jika hidup Helga selama ini sudah jauh lebih dari cukup. Helga sudah punya banyak sekali, lebih dari yang Helga butuhkan.

Di mata manusia memang pasti Helga masih banyak penuh kekurangan. Tapi kalau bisa dilihat dari mata Tuhan, kayaknya Helga sudah sangat lebih dari cukup.

Overflowing malah… Berlimpah-limpah sampai harus dibagi-bagikan.


HELGA CAN DO

Berdoa untuk orang lain lebih sering.

Apapun yang Helga punya, let’s share it. Malah di saat berkekuranganlah harus lebih banyak memberi.

Apa sebenarnya tidak ada kata kurang?
Yang ada hanya haus dengan pemuasan hati yang sebenarnya datangnya dari Tuhan, tapi kita cari ke hal-hal seperti uang, sukses, terkenal, dll.

Apa yang ada pada Helga sekarang, sudah sangat jauh lebih dari cukup Gha.

Fasilitas, kemampuan diri, ilmu, ide, semua yang Tuhan berikan ini sangat berlimpah-limpah.

Tinggal dirimu Gha, bagaimana dengan kelimpahanmu ini bisa melayani orang lain?

Jadi, ga ada kata-kata

” dimanfaatin orang lain “.

Tapi yang ada

” memang harus bermanfaat untuk orang lain “.

1 thought on “#quiettime : Daniel 9”

  1. Pingback: #quiettime : Daniel 9 (2) – HELGA THERESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *