Tuhan Yesus si influencer.
Hai, apa kabar semua? 🙂 Semoga dalam keadaan sehat ya.
Hari ini aku membaca cerita ke empat dari Matius 4, tentang Tuhan Yesus yang di follow banyak orang sejak memulai pelayanan-Nya di Galilea.
Tuhan Yesus mulai mengajar tentang kerajaan Allah, menyembuhkan banyak orang.
Berita tentang Yesus langsung tersiar luas, sampai banyak orang yang mengikuti Dia.
Aku suka alkitab versi New Living Translation yang kasih judul cerita ini :
Crowds Follow Jesus.
https://www.bible.com/id/bible/306/MAT.4.TB
HELGA LEARN
Aku juga suka di alkitab versi The Message bilang seperti ini :
People brought anybody with an ailment, whether mental, emotional, or physical.
Jesus healed them, one and all.
Jadi yang disembuhkan Yesus ga hanya fisik, tapi semuanya, mental, emosi, dan semua yang broken di dalam diri kita.
Seperti yang tertulis, karena mengajar, menyembuhkan, melakukan banyak hal yang mengherankan, Tuhan Yesus diikuti banyak orang.
Aku kalau ada di jaman itu, kayaknya bakal terheran-heran juga sih….
Kok ada manusia kayak gini?
Kok ada orang yang ga mementingkan dirinya sendiri, berjalan jauh, hari-harinya dipenuhi dengan bantuin orang banyak, kasih manfaat ke orang banyak, tanpa mengharap imbalan apapun?
Berkaca di masa sekarang, semua orang seperti punya tujuan melakukan segala sesuatu untuk kepentingan dirinya sendiri.
Ga salah sih…
Tapi kalau ada orang seperti Tuhan Yesus di masa sekarang, buatku sangat menarik sekali.
Kalau Dia punya instagram, pasti aku follow.
At least kalau belum mau follow, aku cek-cek instagramnya, kepo tentang apa aja yang Dia lakukan.
Iya ya, makanya pas itu banyak banget orang yang follow Dia.
Dia ga usah promosi banyak tentang diri-Nya, yang Dia lakukan setiap hari membantu orang lain, nyembuhin orang, mengajar…
Karena inisiatif-Nya yang konsisten bantu orang banyak , itu yang bikin orang-orang terinspirasi, dan mau ikut.
Ga heran omongan dari mulut ke mulut bikin berita tentang Tuhan Yesus menyebar.
Dan aku yakin, Tuhan memulai semua ini bukan dengan cara Dia mengumpulkan orang banyak dulu, baru Dia mengajar dan menyembuhkan.
Dia pasti memulai dari dilihat orang-orang terdekat. One by one, dari orang yang dilihat-Nya kesusahan.
Dari satu orang yang dibantu, orang yang merasakan manfaat itulah yang akan mempromosikan Tuhan Yesus ke orang-orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Haih…. keren sekali Tuhan Yesus….
HELGA CAN DO
Ada fase di hidupku, sama seperti orang kebanyakan, ingin menjadi seorang influencer.
Seperti yang beberapa tahun belakangan ini terjadi. Ada orang-orang yang terkenal dari YouTube, TikTok, Instagram, dan media sosial lainnya.
Bahkan aku pun pernah bekerja di Cameo Project yang terkenal dari YouTube Channel-nya.
Kalau dilihat dari luar, enak sekali rasanya bisa mendapatkan penghasilan dari media tersebut. Jadi mulailah aku membuat konten, berusaha menarik atensi publik.
Sebenarnya sudah mulai berhasil, tapi di saat yang sama hatiku tertegur.
Aku merasa tujuanku mulai tidak baik.
Karena apa yang aku lakukan ini lama kelamaan bukan karena tujuan bermanfaat untuk orang lain, persentasenya lebih besar untuk kepentinganku sendiri. Bahkan aku pun haus akan pujian.
Saat itu aku juga belajar banyak “cara membuat konten yang bisa cepat banyak dilihat orang.”
Tapi tujuan belajarku itu juga untuk kepentingan diriku sendiri.
Setelah agak lama puasa socmed, barulah aku bisa mengatur kembali pandangan dan tujuanku.
Aku mulai bisa mengkaji hatiku ketika mau share sesuatu.
Apakah untuk kepentinganku semata, atau memang untuk bisa bermanfaat.
Lagian, aku baru sadar…
Apa gunanya kalau di media sosial hidup terlihat berdampak baik tapi lingkungan terdekat kita tidak merasakan dampak baik dari hidup kita?
Apa gunanya di media sosial terlihat menuliskan kata-kata inspirasi, tapi dengan keluarga masih tidak akur?
Jadi, bagiku saat ini, hidup yang menginspirasi dimulai dari apa yang aku lakukan untuk orang-orang terdekatku.
Keluarga dan teman-teman yang sudah mengenalku sejak lama.
Kalau Tuhan mengizinkan aku dikenal banyak orang, silahkan.
Tuhan yang bakal promosi.
I just do what I need to do.
It’s enough for Him 🙂
Selamat hari kemerdekaan semuanya 🙂