NYEBELIN
Ini adalah nasihat terakhir dari Matius 5.
Judul di versi The Message Bible tertulis Love Your Enemies.
Tuhan Yesus bilang gini :
I’m challenging that. I’m telling you to love your enemies.
Let them bring out the best in you, not the worst.
When someone gives you a hard time, respond with the energies of prayer,
for then you are working out of your true selves, your God-created selves.
This is what God does.
He gives his best—the sun to warm and the rain to nourish—to everyone,
regardless: the good and bad, the nice and nasty.
If all you do is love the lovable, do you expect a bonus? Anybody can do that.
If you simply say hello to those who greet you, do you expect a medal? Any run-of-the-mill sinner does that.
In a word, what I’m saying is, Grow up.
You’re kingdom subjects.
Now live like it.
Live out your God-created identity.
Live generously and graciously toward others, the way God lives toward you.
HELGA LEARN
Tentang mengasihi musuh… Sejujurnya aku adalah orang yang tidak merasa punya musuh, jarang ga suka dengan orang, malah musuh utamaku adalah diriku sendiri…
Jadi aku juga belum tau ingin merenungkan apa dari ayat ini…
Sebenarnya lebih ke bukan musuh ya… lebih ke orang-orang yang aku kadang ga habis pikir dengan pemikiran mereka, dan ya… bikin aku kesel…
Aku saat ini hanya keinget saat mulai kerja di dunia entertain sampai sekarang.
Dulu responku masih suka mengeluh dan kesel banget kalau ada yang ga sesuai dengan plan yang sudah dikerjakan.
Karena memang bikin produksi video, film, teater ga semudah itu. Perlu bikin konsep, persiapan wardrobe, properti, talent dll.
Jadi kalau tiba-tiba ganti konsep atau hal-hal lainnya, rasanya ingin marah.
Aku termasuk orang yang jarang sekali marah. Jadi kalau aku sudah marah, itu berarti sudah sangat di puncak tertinggiku.
Ada beberapa produksi video atau saat mimpin teater yang aku ingat aku marah.
Dalam produksi aku termasuk orang yang tegas, jadi kalau ada yang tidak sesuai dengan yang direncanakan, aku bisa saja meledak.
Anehnya, aku hanya meledak ke partner terdekatku. Kalau mereka tidak mengikuti instruksi yang sudah didelegasikan sebelumnya, aku bisa sangat meledak.
Kata makian tidak pernah keluar, tapi pasti orang-orang tersebut sangat tau aku marah.
Aku juga teringat client – client yang seringkali ganti konsep padahal sudah dekat hari shooting.
Aku juga teringat beberapa atasanku yang kadang bikin aku hanya bisa geleng-geleng kepala.
Tapi benar, membaca ini aku jadi sadar…
Let them bring out the best in you, not the worst.
When someone gives you a hard time, respond with the energies of prayer,
for then you are working out of your true selves, your God-created selves.
Kalau ga ada orang-orang tersebut, Helga juga ga jadi Helga yang sekarang.
Helga yang sekarang sangat lebih mudah mengubah perspektif ke arah solusi jika ada tantangan yang mendadak datang.
Malah orang-orang ini yang rasanya mengasah dan bikin buah-buah hidup Helga makin manis sekarang.
HELGA CAN DO
Jadi ya memang orang-orang yang menyulitkan memang akan selalu datang silih berganti.
Tapi gapapa, malah orang – orang tersebut yang bisa mengeluarkan sisi terbaik kita.
Malah nama Tuhan semakin terlihat saat kita merespon sebuah masalah.
Apakah kita akan ikut ngomongin bos kita yang semena-mena?
Atau menjauh dari menggosip dan coba mengerjakan saja apa yang disuruh sama bos kita?
Ketika ada konflik dalam sebuah project, apakah kita ikut mengeluh, merasa panas, melontarkan kata-kata penuh emosi?
Atau malah mencoba mencari solusi dan menenangkan suasana?
Respon-respon seperti ini yang orang lain lihat.
Bukan kehidupan kita di sosial media yang terlihat keren yang bisa menginspirasi atau mempengaruhi orang lain.
Tapi bagaimana respon, tindakan kita menghadapi segala sesuatu, itulah yang paling dilihat dan bisa menjadi pengaruh yang sangat besar.
Disitulah Tuhan kita dilihat. Disitulah terangmu bercahaya 🙂
Untuk diriku sendiri, di atas aku bilang musuh utamaku adalah diriku sendiri…
Coba kita baca lagi ayat ini sambil memposisikan musuh itu adalah diriku sendiri
I’m challenging that. I’m telling you to love your enemies (Helga).
Let (Helga) bring out the best in you, not the worst.
When someone (Helga) gives you a hard time, respond with the energies of prayer,
for then you are working out of your true selves, your God-created selves.
So, that’s okay Gha.
Walaupun sisi Helga yang nyebelin sering banget give hard time ke Helga sendiri,
responnya adalah mendoakan sisi Helga yang nyebelin itu.
Itu saatnya Tuhan membentuk ke pribadi yang benar-benar Tuhan inginkan.
Menghidupi identitas yang Tuhan mau Helga sadari.
In a word, what I’m saying is, Grow up.
You’re kingdom subjects.Now live like it.
Live out your God-created identity.Live generously and graciously toward others, the way God lives toward you.
Versi Amplified Bible-nya lebih powerful lagi…
You, therefore, will be perfect
[growing into spiritual maturity both in mind and character, actively integrating godly values into your daily life],
as your heavenly Father is perfect.
So that’s okay. Don’t hate yourself.
You are on the way to be perfect like our Father in heaven 🙂