Skip to content

#quiettime : Matius 6 (4)

HARTA DI SURGA

Beberapa nasihat menuju penutup Matius 6 ini, berhubungan tentang harta, kekayaan, uang, khawatir, dll. Aku pecah-pecah sesuai dengan versi Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini.

Nasihat hari ini tentang mengumpulkan harta.

Judul pembuka di versi Terjemahan Sederhana Indonesia : Tidak bisa menjadi hamba Allah sekaligus hamba uang

Kalau versi Amplified Bible, nasihat ini digabung dengan berpuasa (yang kemarin kita bahas), dan judulnya adalah : Fasting, The True Treasure, Wealth (Mammon)

Yap, yang belum tau Mammon itu apa, pengartiannya adalah uang, harta, kekayaan duniawi.

Sedangkan judul pembuka di versi The Message Bible : A Life of God-Worship

Artinya hal-hal ini yang bisa menunjukkan cara kita hidup yang memuliakan Tuhan.

Janganlah mengumpulkan harta untuk dirimu di dunia, di mana rayap dan karat dapat merusaknya dan pencuri datang mencurinya.

Sebaliknya, kumpulkanlah harta di surga,

di mana rayap dan karat tidak merusaknya, dan pencuri tidak datang mencurinya.

Karena di mana hartamu, di situ juga hatimu!

https://www.bible.com/id/bible/27/MAT.6.BIMK


HELGA LEARN

Kumpulkan harta di surga ….

Caranya gimana ya?

Apakah dengan berbuat sesuai dengan yang Tuhan mau?

Harta di dunia, aku paham… seperti uang, barang-barang, ketenaran, dll…

Tapi harta di surga?

Apa itu harta di surga? Apa yang harus kita kumpulin?

Caranya dapet harta di surga seperti apa?


HELGA CAN DO

Pas aku ketik di google ” harta di surga “.

Akhirnya aku ketemu renungan lain yang membukakan mataku…

Tulisannya seperti ini :

Harta kita yang sesungguhnya tidaklah diukur dengan seberapa banyak benda yang kita kumpulkan, melainkan apa dan siapa yang menerima investasi waktu dan perhatian kita.

Apa saja “harta” yang sedang kita kumpulkan di surga lewat pelayanan dan ketaatan kita kepada Tuhan Yesus? —Cindy Hess Kasper

Harta di surga artinya sesuatu yang bersifat kekal.

Aku paham sekarang.

Harta yang dikumpulkan memang bukan benda-benda yang bisa dibeli, ketenaran, ego diri, dll.

Karena sangat mungkin rusak, dibuang, atau hilang.

Tapi harta yang kekal adalah harta yang kita investasi di hati orang lain.

Gimana kita memberi waktu, tenaga, kesabaran untuk orang lain.

Bagaimana orang lain yang melihat apa yang kita lakukan, jadi kepikiran sendiri buat berubah… Tanpa pemaksaan, tapi memang butuh kesabaran.

Dan hal-hal kayak gitu sih yang kekal…

Kalau dari apa yang kita lakukan, orang lain jadi kepikiran berubah, kemudian merubah pola pikir, semakin dewasa, semakin baik….

Hal-hal yang kayak gitu ga akan habis dimakan rayap… Kekal.

Well, cukup make sense buatku…

Sekian. Good night :)


Renungan yang tadi kubaca :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *