Skip to content

#quiettime : Matius 7 (2)

MEMUTUSKAN MENGASIHI

Pas nulis ini, aku beneran bingung sama isi ayat ini…

Judul di versi Terjemahan Baru : Hal yang Kudus dan Berharga.

Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi,

supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.

Nah, aku bingung… Kenapa tiba-tiba Tuhan Yesus bilang kayak gini…

Di beberapa terjemahan juga hampir sama, pakai kata anjing dan babi…

Lalu aku lihat ke versi Terjemahan Sederhana Indonesia, isinya gini :

Janganlah memberikan ajaran yang mengandung hikmat rohani kepada orang yang tidak mengenal Tuhan,

karena nanti mereka akan berbalik dan menyerangmu.

Dan jangan membagikan pengalaman rohanimu kepada orang yang tidak bisa menghargainya, karena mereka hanya akan mengejeknya.

Bukannya Tuhan minta menyebarkan firman Tuhan ke seluruh dunia?

Memberitakan kerajaan Allah seluas-luasnya?

Kenapa jadi ga boleh kasih ajaran hikmat rohani ke orang yang ga kenal Tuhan?


HELGA LEARN

Butuh waktu agak lama aku paham ayat ini.

Soalnya memang menurutku kok aneh banget.

Tuhan ngajarin kita mengasihi tanpa batas, mau diapain pun tetap aja sabar dan mengasihi. Kenapa ini jadi pilih-pilih?

Aku baru agak paham pas baca renunangan ayat ini di google :

Ada pemahaman yang berkembang,

barang yang kudus dan permata menggambarkan kebenaran Injil Kristus,

sementara anjing dan babi adalah orang-orang yang terus-menerus menantang, menjelek-jelekkan, dan menginjak-injak Injil.

Bagi orang Yahudi, anjing dan babi termasuk dalam kategori binatang najis. 

Aku baru agak paham…

Memang agak sia-sia kalau kita bersikeras bicara tentang kebenaran injil sama orang yang memang di pikirannya injil Tuhan Yesus jelek, salah, dll.

Mungkin akhirnya malah berdebat.

Jadi, yaudah. Karena kita diajarin kasih, ya tugas kita mengasihi saja.

Dengan perilaku kita.

Tetap sabar, tetap rendah hati, walaupun ditentang atau diremehkan.


HELGA CAN DO

Soal ini, aku belum pernah sih mengalami ini.

Tapi pas nulis ini, aku keinget Pak Ahok.

Sepertinya dia mengalami ini, tapi dia memutuskan untuk tetap mengasihi saja.

Memutuskan mengasihi….

Waw… hemm… berat ya…

Tapi, satu hal sih…

Kalau kita ngerasa Tuhan udah mengasihi kita dengan sebesar ini, diberi berkat sebanyak ini, harusnya kita ngerasa cukup.

Atau malah berlimpah kasih.

Pas udah ngerasa berlimpah kasih, itu sih yang bikin kita tetap punya rasa mau mengasihi, sabar sama orang lain.

Dijelekkan sama orang, diremehkan, tidak dianggap, dimanfaatin terus, diinjak-injak, itu ga akan mempan sama kita.

Soalnya kita udah penuh.

Ga ada yang bisa ngambil penuhnya bahagia itu dari kita.

Cara penuhnya? Relationship sama Tuhan, ajak ngobrol Tuhan. Itu aja kok.

Nanti hatimu lama-kelamaan akan diperbaharui, pola pikirmu perlahan tapi pasti akan berubah.

Jadi bukan lagi menuntut orang lain berubah, mendebat orang lain…

Tapi kita yang merubah diri kita sendiri supaya bisa lebih sabar melayani, tenang, malah memberi apa yang kita punya.

Karena kita sudah cukup dengan cinta dari Tuhan.

Hehehe, sekian.

Semoga bisa dimengerti yaa.

Good night, I love you all.

Siapapun yang membaca ini, I love you ❤️ 


Link alkitab yang kubaca hari ini : https://my.bible.com/bible/306/MAT.7.tsi?parallel=320

Renungan yang aku baca di google :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *