Perlahan tapi pasti, satu persatu.
Selamat malam semua 🙂
Ini nasihat terakhir di Matius 7.
” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.”
Jadi kalau bikin rumahnya di atas batu, artinya pondasinya kokoh, ada badai, topan, apapun itu, akan tetap berdiri kuat.
” Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. “
Ketika ada hujan, badai, rumah tersebut ikut terbawa, dan akhirnya hancur, lenyap.
https://my.bible.com/bible/27/MAT.7.bimk
HELGA LEARN
Helga Theresia ini suka banget belajar. Suka pakai banget, kayak kehausan ilmu, kayak semua pingin diraup.
Entah karena latar belakang yang dulu insecure, ngerasa ga cantik, kemudian berusaha dilihat orang dengan cara bisa jadi orang yang pintar, atau gimana, aku ga tau.
Yang pasti aku haus ilmu parah.
Apalagi pas pandemi, mulai banyak sekali workshop, webinar yang bisa aku ikuti.
Pernah malah dalam satu hari bisa beberapa kelas yang aku ikuti. Ikut kelas film, penulisan naskah, social media, dan banyak lagi.
Aku merasa FOMO (Fear Of Missing Out) kalau aku melewatkan hal-hal itu.
Aku juga ngerasa ga bisa lepas dari instagram, aku harus ngeliat update terbaru teman-teman Tuliku, supaya kalau ada update tentang bahasa isyarat/ budaya Tuli, aku bisa langsung paham, dan mengerti.
Tapi tau ga apa yang terjadi?
Aku mengalami mandeg/ stuck.
Kebanyakan informasi malah bikin aku takut melangkah untuk melakukan hal-hal yang pingin aku lakukan/ coba.
Karena jadi punya standard harus A, B, C sesuai dengan pelajaran dari kelas-kelas/ instagram yang aku ikuti.
HELGA CAN DO
Sampai akhirnya aku puasa socmed beberapa waktu lalu, dalam waktu yang bisa dibilang panjang (6 bulanan on-off socmed).
Aku baru mulai mengerti, ga semua hal harus diketahui.
Maksudku, lebih baik tau satu atau dua ilmu, kemudian aku terapkan, latih sampai berhasil, barulah aku ke tahap lain.
Sama seperti diet juga, aku ternyata lebih baik mencoba satu atau dua metode selama jangka waktu agak panjang, dilihat keberhasilannya, barulah improve ke hal lainnya.
Terlebih lagi yang paling penting dan harus diutamakan untuk tau adalah pengetahuan firman Tuhan.
Dengan punya latar belakang haus ilmu, kalian mungkin bisa membayangkan, aku ini belajar banyak banget.
Buku-buku motivasi, buku leadership, buku yang berguna untuk hidup lebih efektif, dll. Banyak sekali aku lahap.
Tapi barulah akhir-akhir ini saat memulai lebih konsisten renungan setiap hari, ternyata buku manapun ga ada yang mengalahkan alkitab…
Padahal selama ini Alkitab adalah buku kesekian yang kurang aku prioritaskan.
Hal yang kurasakan selama aku mulai konsisten baca alkitab adalah tindakanku yang entah kenapa jadi punya rem.
Contohnya aku sedang nulis kerjaan, mama minta ini itu, dan rasanya pngin marah karena keganggu banget.
Tapi anehnya langkah kakiku nurutin permintaan mama tanpa ada complain sedikit pun.
Dalam hati bilang “ayo punya hati melayani.”
Hal-hal kayak gitu.
Hubungan sama yang di atas?
Rasanya dengan cara lebih konsisten membaca alkitab, ngobrol sama Tuhan, renungan… itu yang bikin entah kenapa kita juga melakukan apa yang Tuhan sarankan…
Pelan tapi pasti, satu persatu jadi diingatkan untuk melakukan apa yang Tuhan udah bilang.
Pas udah ngelakuin yang Tuhan sarankan, jadinya kita makin kuat dan kokoh, jadi mulai terbiasa.
Makanya ketika ada badai masalah pun, kita ga goyang dan tetap kuat.
Karena pondasinya adalah batu-batu dari firman Tuhan.
Iya ga sih? Hahaha
Itu yang kepikiran di aku malam ini.
Sekian kawan, semoga tulisan ini bisa connect/ bicara ke dalam hatimu yaa.
See you ! I love you! ❤️🥰