Skip to content

#quitetimeSPECIAL – Markus 7 & 8

LET GOD LEAD

Haiii, selamat pagiii!

Semoga dirimu dalam keadaan yang sehat dan baik. Amiiin.

Hari ini kembali ke perenungan 2 pasal, yaitu Markus 7 & 8.

Markus 7 berisikan : Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi, Perempuan Siro-Fenisia yang percaya, Yesus menyembuhkan seorang tuli.

Markus 8 berisikan : Yesus memberi makan empat ribu orang, Orang Farisi meminta tanda, Tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes, Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida, Pengakuan Petrus,Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia.

Dari cerita yang banyak ini, aku memilih satu yang ingin aku renungkan : Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia.

Wait, kenapa tentang penderitaan lagi ya?

“ Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, kemudian memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku

Sebab orang yang mau mempertahankan hidupnya, akan kehilangan hidupnya. Tetapi orang yang mengurbankan hidupnya untuk-Ku dan untuk Kabar Baik dari Allah, akan menyelamatkannya.

Apa untungnya bagi seseorang, kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya, tetapi ia kehilangan hidupnya? 

Dapatkah hidup itu ditukar dengan sesuatu?

https://my.bible.com/id/bible/306/MRK.8.TB?parallel=27


HELGA LEARN

Tau ga, aku pas milih bagian ini yang mau aku renungin, random banget.

Kayak : “Ah, oke, yang ini aja deh”.

Sebelum ngetik kalimat ini aku masih ngantuk-ngantuk. Sambilan bingung mau renungin apa, sambilan tutup mata ngantuk-ngantuk.

Lalu terlintas ” buka versi the message bible-nya deh.”

Pas dibuka… Eh bener… Aku pernah lihat versi terjemahan ini dan nyentil banget di aku. Ini isinya :

Calling the crowd to join his disciples, he said,

“ Anyone who intends to come with me has to let me lead.

You’re not in the driver’s seat; I am.

Don’t run from suffering; embrace it.

Follow me and I’ll show you how.

Self-help is no help at all.

Self-sacrifice is the way, my way, to saving yourself, your true self.

What good would it do to get everything you want and lose you, the real you?

What could you ever trade your soul for?


HELGA CAN DO

Hua Tuhan, harus banget nih aku ngetik ini?

Cerita refleksiku kali ini adalah tentang pasangan hidup.

Dan sejujurnya, I really don’t like membahas ini dalam renungan, karena aku tau ini dibaca orang-orang yang aku share renungan ini.

And will know how fragile I am di aspek ini.

Tapi di ayat di atas juga dibilang tentang

Self-help is no help at all.

Self-sacrifice is the way, my way, to saving yourself, your true self.

Mungkin dibutuhkan pengorbanan diri, untuk malu dengan mengakui perasaan-perasaan seperti ini.

Tapi aku juga tau, ketika bisa mengakui sesuatu dengan terbuka, it will heal me.

Soal pasangan hidup, aku sekarang di tahap tidak begitu iri lagi sebenarnya dengan banyaknya teman yang sudah menikah, mau menikah, sudah pacaran, dll.

Aku malah sudah di tahap

” Yowes Tuhan, kalau Engkau mau aku sendirian, that’s okay. Tapi please siapin hatiku ya. Dan please kalau aku sendirian/ nanti ada pasangan, please tetap bikin hidupku memenuhi semua yang Engkau pingin aku lakukan ya.”

Tapi tetap aja sih, sebagai orang yang 27 tahun hidup tapi ga pernah pacaran, hal-hal yang kayak gini tetap krusial.

Akhir-akhir ini aku kayaknya sedang suka seseorang dan jadi kepikiran kemana-mana.

Karena tipe pemikir, aku mikirnya kejauhan, yang belum terjadi aja udah aku pikirin.

Aku mikir gimana ini, gimana itu, dll.

Aku juga nanya Tuhan

” Tuhan, kenapa sih? Kenapa Helga ini ga punya pacar? Aku ngerasa oke kok, berkualitas, tapi kenapa ga adaaa?”

(Hahaha, duh ngetik ini mau ngakak).

Tapi di satu sisi, aku juga tau Tuhan lagi bentuk Helga jadi Helga yang lebih baru dan kuat, karakter hidupnya dibikin makin bagus.

Aku juga tau, kayaknya Tuhan masih ngelihat ada luka-luka Helga yang belum sembuh.

And hurt people hurt people, right?

Jadi memang belum waktunya.

“ Anyone who intends to come with me has to let me lead.

You’re not in the driver’s seat; I am.

Aku tau aku mikirnya jauh, pingin ini itu. (Ini emang kekurangan dari orang yang visioner kayaknya).

Ya biarin aja Tuhan yang lead, Gha.

Yang ada di driver’s seat itu Tuhan. Kemanapun lo pergi bakalan tetep aman kok.

Jadi ga usah khawatir soal hal ini….

Balik lagi kok Gha,

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” – Matius 6:33.

Kembali ke ayat renungan hari ini, aku coba balik urutannya,

Apa untungnya bagi seseorang, kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya, tetapi ia kehilangan hidupnya? 

Tetapi orang yang mengurbankan hidupnya untuk-Ku dan untuk Kabar Baik dari Allah, akan menyelamatkannya.

What good would it do to get everything you want and lose you, the real you?

Jadi, apakah dengan mendapatkan pasangan hidup, Helga akan bahagia?

Engga. Kebahagiaan ya keputusan Helga sendiri dan karena Tuhan yang penuhi hati Helga.

Malah kebahagiaan sesungguhnya akan didapatkan dari sini :

“ Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, kemudian memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku.”

Saat bisa memberi dan melayani orang lain, mengutamakan kepentingan orang lain.

Soal pasangan hidup mah kecil buat Tuhan. Kalau udah waktunya, mau kita nahan/ berusaha nutup kerannya, Tuhan akan tetap buka. Airnya bakal tetap mengalir deras.

Kalau ga ada pun, sendirian pun, selama memenuhi panggilan dan rencana Tuhan, kenapa engga?

Jadi yaudah hehehe.

Aduh aku ngerasa fragile banget ngomongin iniii…

Tapi ayat di atas juga bilang :

Don’t run from suffering; embrace it.

Well, memang ini yang lagi aku kepikiran, and I hope… ada gunanya buat siapapun yang membaca.

Sekiaaan. Amiiiiin! God bless you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *