PRIORITAS
Heihooo, selamat pagi.
Aku mengetik ini di tengah perjalanan ke Bandung (20 Oktober 2021).
**Sekarang sudah di Bandung, di daerah yang susah sinyal, dan di depanku ada sungai yang mengalir. Kira-kira begini gambarannya :
Senang sekali, pingin rasanya berhari-hari begini, di alam bebas, ga sering liat hp (karena memang susah sinyal).
Jadi, kalau kamu sekarang sudah bisa melihat post ini, artinya aku sudah bisa mendapat sinyal untuk posting tulisan ini.
Hari ini kita sudah masuk Matius 11. Cerita pertama dibuka dengan kisah Yohanes Pembaptis yang sedang dipenjara dan menyuruh muridnya nanya ke Yesus,
“Apakah engkau ini utusan yang dijanjikan kedatangannya, ataukah kita masih menunggu orang lain?”
untuk memastikan apakah Yesus adalah raja yang ditunggu selama ini.
Setelah murid Yohanes pergi membawa jawaban Yesus, Yesus menjelaskan tentang pelayanan Yohanes selama ini,
“ Sejak Yohanes Pembaptis mulai melayani sampai sekarang, pekerjaan untuk mendirikan kerajaan Allah berkembang dengan cepat, sekalipun orang-orang menentangnya dengan kekerasan dan berusaha menguasainya “
” Karena seluruh nubuatan dalam Hukum Taurat dan kitab para nabi tertuju pada zaman sekarang ini, yaitu zaman ketika Allah mulai mendirikan kerajaan-Nya, yang berawal sejak Yohanes Pembaptis mulai melayani. “
HELGA LEARN
Dalam bacaan kali ini, aku mau highlight pernyataan Tuhan Yesus tentang jaman sekarang ini,
Sekarang Aku akan memberikan kiasan yang menggambarkan keadaan orang pada zaman ini:
Bayangkanlah dua kelompok anak-anak yang bermain di halaman.
Kelompok yang satu berseru kepada kelompok yang lain,
Setiap kali kami mengajak kalian bermain sesuatu,kalian selalu menolak!
Waktu kami meniup lagu gembira dengan suling,kalian tidak mau menari.
Dan waktu kami bermain drama berkabung, kalian juga tidak mau ikut pura-pura menangis.’
Artinya begini: Kalian menolak pekerjaan Allah, bagaimana pun bentuknya.
dalam versi The Message Bible :
How can I account for this generation?
The people have been like spoiled children whining to their parents,
‘ We wanted to skip rope, and you were always too tired;
we wanted to talk, but you were always too busy.’
John came fasting and they called him crazy. I came feasting and they called me a lush, a friend of the riffraff.
Opinion polls don’t count for much, do they? The proof of the pudding is in the eating.”
HELGA CAN DO
Bagian sebelum “Helga can do” , aku tulis di sela-sela pagi – siang tadi.
Baru malam aku bisa melanjutkan lagi.
Bacaan kali ini mengingatkanku ke Helga setahun atau dua tahun lalu.
Helga yang penuh ambisi, berusaha keras mencapai mimpinya untuk menjadi seorang sutradara.
Helga yang dengan bangga memamerkan di sosial medianya kalau bekerja sampai subuh, kelihatan bekerja sangat keras, dan banyaknya pekerjaan yang menggunung.
Seakan butuh konfirmasi dari sekelilingnya kalau Helga adalah seseorang yang sibuk, penting, dan kerjasama dengan orang-orang penting nan terkenal.
Secara tidak sadar, Helga menjadi seperti yang Tuhan bilang di atas :
‘We wanted to skip rope, and you were always too tired;
we wanted to talk, but you were always too busy.’
Seakan Tuhan mengajak aku main, bersantai, enjoy aja menjalani hidup, tapi aku selalu merasa capek karena banyaknya pekerjaan dan hal-hal yang aku kejar.
Tuhan mau ngajak aku ngobrol (dari doa atau renungan), tapi aku terlalu sibuk mengejar hal-hal yang sementara.
Mengingat itu semua, aku cuma bisa bersyukur dengan Helga yang sekarang.
Aku bersyukur waktu-waktu, proses hidup yang aku dapatkan sekarang ini.
Aku benar-benar bisa menemukan hal berharga yang sungguh-sungguh seharusnya aku kejar.
Aku masih bekerja, capek, dan stress, tapi rasanya jauh lebih tenang.
Aku memilih stress yang tepat.
Karena aku tau prioritasku adalah Tuhan dan panggilan Tuhan dalam hidupku.
Prioritasku adalah ngobrol sama Tuhan dan merenungkan kata-kata yang ada dalam firman Tuhan. Makanya aku berusaha sekali bisa punya waktu renungan seperti ini.
Dan satu hal yang mau aku share dari perjalanan selama setahun ke belakangan ini.
Aku dapet nasihat dari Jim Rohn dan sekarang aku terapkan, dia yang bilang :
” Sukses itu tidak perlu dikejar,
Sukses datang kepada orang yang layak untuk sukses.“
Jadi intinya, yang harus diubah adalah diri kita sendiri, melayakkan diri untuk bisa sukses, bisa memimpin dengan baik, dan semua yang ada di dalam hati dan pikiran ini yang harus terus diperbaiki.
Dengan memiliki karakter yang semakin baik, semakin berintegritas, konsisten, dll. , kesuksesan sendiri yang akan berlari mengejar diri kita.
Banyak orang yang datang meminta pendapat, meminta pertolongan, bantuan, karena kita dapat dipercaya.
Caraku agar punya karakter-karakter baik tersebut?
Semuanya udah dicontohin sama Tuhan Yesus di alkitab.
Bahkan banyak tokoh di alkitab yang punya kisah sukses yang bisa kita contoh dan kisah kelam yang bisa kita hindari dari kesalahan mereka.
Semua sudah lengkap.
Aku sertakan satu kalimat dari Paulus yang menurutku sangat powerful :
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
– Ibrani 4:12
Jadi, pengajaran Tuhan , firman Tuhan memang sekeren itu.
Firman Tuhan juga yang bikin roh yang ada di dalam kita aktif ingetin kita dalam segala tindakan di hidup kita.
Semoga kamu mengingat ini dan tau apa benar-benar harus kamu utamakan dan kejar dalam hidupmu.
Amin. Love you, God bless you 🙂
Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini
https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.11.TB?parallel=27
The Message Bible dan New Revised Standard Version