SOLUTIF
Hai. Selamat pagi semua.
Hari ini sejujurnya aku kembali menunda menulis, padahal udah bangun dari pagi.
Badan, pikiran, rohku rasanya sedang lelah.
Tapi merenungkan firman Tuhan adalah tentang komitmen, jadi mari bangun Gha. Hehe.
Hari ini masih sambungan dari perkataan Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi yang menuduhnya mendapat kekuasaan dari roh jahat untuk mengusir setan.
Tentang perkataan.
Tuhan menggambarkan, kalau pohonnya baik, buahnya juga pasti baik. Tapi kalau pohonnya buruk, buahnya juga buruk.
Lalu Tuhan bilang gini
Kamu orang jahat, bagaimana mungkin kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik kalau kamu jahat?
Apa yang diucapkan oleh mulut itulah yang melimpah dari hati!
Your words show what is in your hearts.
Good people bring good things out of their hearts, but evil people bring evil things out of their hearts.
Kata-kata Tuhan Yesus dalam Amplified Bible diberi judul :
Words Reveal Character.
HELGA LEARN
Sepertinya aku pernah membahas ini, aku tau karakter seseorang dari kata-kata yang diucapkan.
Seperti yang Tuhan Yesus bilang “Your words show what is in your hearts.“
Kalau orangnya baik, kata-katanya juga baik dan membangun.
Dipadukan dengan integritas, bagaimana orang tersebut menghidupi/ melakukan kata-kata baik yang ia ucapkan.
Aku sudah tau ayat ini dari lama dan mencoba belajar perlahan-lahan menjaga semua kata dan ucapanku.
Karena di penutup ayat ini ada janji Tuhan yang sangat tegas tentang perkataan kita :
I promise you on the day of judgment, everyone will have to account for every careless word they have spoken.
On that day they will be told they are either innocent or guilty because of the things they have said.
Tetapi Aku berkata kepadamu bahwa pada Hari Pengadilan, setiap orang akan bertanggung jawab atas setiap perkataan yang pernah diucapkannya,
bahkan yang dia ucapkan dengan sembarangan.
Waktu Allah mengadili setiap manusia, semua kata-kata yang pernah kamu ucapkan akan menjadi bukti untuk memutuskan apakah kamu dihukum atau dibenarkan.”
HELGA CAN DO
Masih menjadi Helga yang menjaga diri.
Tidak berucap kasar, marah, meledak-ledak, mengeluh, menggerutu. Sebenarnya itu sulit, apalagi di awal-awal.
Kalau sekarang, sudah lebih mudah dikontrol. Tapi tetap saja, sulit sekali untuk merespon dengan tetap lemah lembut namun tegas.
Selama aku menjadi produser, sutradara, asisten sutradara, jujur banyak sekali moment hidupku yang aku ingin meledak. Ingin marah dan berkata kasar.
Kenapa?
Tekanan di produksi begitu tinggi. Seorang sutradara, produser, harus bertanggung jawab dengan semua hasil produksi yang sudah memakan biaya, waktu, tenaga yang banyak.
Jadi tidak heran jika aku mendengar banyak sutradara di luar sana yang membentak, marah, jika aktor tidak bermain dengan baik, atau crew yang tidak bisa diandalkan.
Tapi aku mau cerita satu contoh di hidupku yang aku ikuti.
Bekerja di Cameo Project, aku memulainya dengan menjadi asisten sutradara untuk sutradara (a.k.a bos ku hahaha), Ko Andry Ganda.
Selama beberapa tahun bekerja bersama, tentu bisa melihat banyak hal dari kepribadian seseorang.
Ko Andry adalah orang yang tidak pernah marah di set produksi. Padahal aku tau tekanan produksi sangat banyak sekali, aku aja asisten sutradaranya rasanya mau meledak terus menerus hahaha.
Pas Ko Andry mau pindah ke Thailand, aku dengan nekadnya chat Ko Andry dan bilang mau ngobrol, bertanya, mau wawancara dia.
Karena menurutku, aku perlu belajar dari orang yang menurutku hebat, jadi tidak masalah untuk mentraktir orang tersebut dan belajar.
Pada akhirnya moment itu seperti farewell untuk aku, Bob, Rio dengan Ko Andry (jadinya malah Ko Andry yang bayarin 😂😂😂).
Aku bertanya, “Ko Andry, kenapa ga pernah marah pas kita shooting?”
Ko Andry bilang “Ngapain harus marah? Yang penting kan solusinya.”
Kira-kira jawaban Ko Andry seperti itu. Singkat sih, tapi itu juga yang aku tanamkan ke dalam diriku.
Bahkan di saat rasanya pemimpinku ga punya solusi, rasanya keadaan messed up, harusnya memang kita yang mencoba offer solusinya.
Bukan menyalahkan pemimpin kita yang tidak tegas/ tidak punya keputusan.
Aku pernah bikin karya ini di Cameo Project, aku suka sekali dengan kata-kata narasumberku (Kak Cilla) ini.
Kamu bisa langsung play :
Menggerutu, marah, berkata kasar jika ada masalah rasanya tidak ada gunanya.
Lebih baik mencari solusi.
Words Reveal Character
Dari respon – respon kitalah karakter kita terlihat.
Kalau kata Kak Yosi,
“Ucapkan kata-kata yang berguna, membangun, membantu orang lain.
Selain dari kata-kata seperti itu, mending ga usah diucapkan, karena punya potensi menyakiti hati orang lain.“
Dan belajar dari kepemimpinan Tuhan Yesus, melayani kebutuhan orang lain bukan kebutuhan diri sendiri.
It’s deep, berat, lain dari yang lain.
Tapi itu yang membuatmu bersinar, membuat orang bertanya-tanya “hatimu terbuat dari apa?”
Dari firman Tuhan yang aku coba terapkan dan lakukan dalam hidupku.
Amin. Have a great weekend 🙂
Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini
https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.12.TB?parallel=27
Alkitab Mudah Dibaca dan Firman Allah Yang Hidup
https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.12.AMD?parallel=2727
Amplified Bible dan Contemporary English Version
https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.12.AMP?parallel=392
The Message Bible dan New Revised Standard Version
https://my.bible.com/id/bible/97/MAT.12.MSG?parallel=2016
New Living Translation dan Terjemahan Sederhana Indonesia