HAL KECIL
HAIIII! Selamat pagiiii.
Sudah dua jam aku menunda merenungkan bacaan hari ini. Padahal bangunnya udah dari pagi.
Entah apa yang aku pikirkan, kebanyakan termenung, browsing, buka socmed (fix hari ini harus uninstall instagram, aku jadi ga fokus wkwk. Pinginnya kemarin, tapi aku nunda) , dll.
Padahal kegiatanku hari ini cukup padat.
Sampai akhirnya aku “YUK NULIS GHAA!”, dan akhirnya menulis juga. Hehehe.
Hari ini aku membaca tentang perumpamaan penabur, kisah yang sangat terkenal itu.
Tuhan Yesus sedang mengajar di atas perahu dan memberikan perumpamaan ini ke orang banyak :
Kata-Nya: ”Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur,
- sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
- Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
- Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
- Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
HELGA LEARN
Semua perlakuan baik yang kita lakukan adalah benih. Tapi memang ga ada yang tau apa yang akan terjadi sama benih itu.
Mungkin aja bisa jatuh di pinggir jalan, di tanah berbatu, di tengah semak duri, atau di tanah yang baik sampai akhirnya berbuah.
Ga ada yang tau.
Tapi yang aku tau, dari sekian banyak benih yang ditabur, pasti ada yang jatuh di tanah yang baik dan subur, kemudian menghasilkan buah.
Aku hari ini ingin lebih fokus ke benih yang jatuh di tanah yang baik dan subur itu.
Aku sering meremehkan diriku sendiri, meremehkan orang lain, dan mungkin bahkan meremehkan bagaimana Tuhan bisa bekerja dari apa yang aku lakukan.
Kadang aku mikir, aku berusaha berbuat baik, berusaha nolong, tapi sebenarnya apakah ngaruh ke orang lain?
Atau sebenarnya ga ngaruh-ngaruh amat? Tapi Helga sendiri yang ngerasa ngaruh?
Aku juga pernah ada di masa menganggap diriku lebih rendah dari orang lain. Aku merasa orang lain ga butuh dengar pendapatku.
Aku tau hatiku bersuara ingin mengungkapkan pendapat, tapi aku merasa “kayaknya dia lebih oke deh” / “remeh banget dah yang gue pikirin”.
Atau kadang pas bikin karya, tapi merasa karyaku jelek, karena secara teknis ga bagus, dan merasa ga bakal jadi pengaruh baik ke orang lain.
Di awal-awal bikin renungan seperti ini pun, aku sempat punya perasaan “emang ada yang mau baca? Kalau malah dianggap sok rohani tapi kehidupan nyata Helga belum bener, gimana?”
Aku sering salah fokus, fokusnya ke perkataan orang lain tentang Helga, bukan fokusnya ke apa yang Tuhan mau kerjakan melalui Helga.
Balik lagi… Tuhan bekerja di dalam segala sesuatu
”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,”
–Roma 8:28
Berbuat baik mah berbuat baik aja. Ga usah mikirin yang aneh-aneh…
We do our part, and God will do His part.
Kita hanya ga tau, dampak sebesar apa yang akan terjadi kalau Tuhan udah turut campur di dalam perbuatan baik yang kita lakukan berdasarkan suara hati ini.
HELGA CAN DO
Pas nulis ini… Aku pingin cerita tentang Teater Musikal Tuliku (lagi hahaha). Sering banget ya aku cerita ini…
Selama ini aku sudah cerita rasa berat, struggle-ku saat bikin teater musikal Tuli ini.
Tapi di hari ini aku cuma mau bilang, aku benar-benar bangga dengan semua aktor, team yang terlibat.
Minggu lalu aku ga bisa latihan bareng mereka karena harus ke Bandung.
Sempat deg-deg an, khawatir karena di hari Minggu ini kita sudah shooting episode 1 dan 3.
Pas di Bandung, aku ikut latihan via zoom. Aku merasa harus tetap mantau latihan mereka dan evaluasi, dll.
Tapi entah kenapa di latihan kali ini aku terkaget… perkembangan akting mereka sangat pesat daripada latihan-latihan sebelumnya.
Bahkan aku sampai merinding sambil menahan senyum ketika menonton.
Aku ga nyangka perkembangannya sejauh ini…
Bahkan di saat belum shooting, tapi aku merasa bangga sekali lihat semua kemampuan mereka.
Lalu aku teringat, teringat hal-hal kecil yang kami lakukan setiap hari.
Hal ini yang aku rasa bikin perkembangannya sepesat ini…
Setiap hari, kami latihan satu sampai dua jam via zoom.
Latihan via zoom memang sulit, kendala dengan sinyal, sering freeze saat berisyarat. Padahal dialog kami harus memakai gerakan tangan dan ekspresi wajah.
Perlu kesabaran extra.
Ada masa-masa dimana yang latihan ga lengkap atau malah ga ada yang datang, aku pun sempat mengungkapkan rasa kecewaku di grup.
Tapi berapapun yang bisa datang, kami tetap latihan. Mengulangnya terus menerus.
Aku sempat merasa gagal, merasa ga mungkin teater ini bisa terjadi, ingin mundur, dan bilang ga sanggup.
Tapi dalam hati kecilku cuma terucap
“Tetap ga boleh stop latihan Gha, berapapun yang hadir, maju terus, mungkin latihan ini berasa remeh, kecil, but it really matters!”
Ternyata per hari ini, latihan-latihan kecil satu sampai dua jam tiap hari itu berbuah hasil.
Teman-teman Tuliku sudah mulai luwes berakting…
Bahkan hal sekecil print naskah, itu bisa sangat membantu perkembangan akting mereka.
Aku hanya teringat ini ketika merenungkan bacaan hari ini.
Ga ada hal apapun yang kecil di mata Tuhan.
Paling penting adalah taat sama Tuhan untuk tetap melakukan hal-hal baik. Menabur benih, dimanapun benih itu jatuh, pasti ada benih yang akan tumbuh subur.
Walau mungkin hanya satu atau dua yang tumbuh, itu sudah sangat baik.
Kita ga pernah tau bagaimana efek perbuatan baik kita ke orang lain. Mungkin saja yang kita lakukan saat ini dirasa remeh, tapi ternyata bisa mengubahkan kehidupan seseorang.
Mungkin sekarang ada perasaan :
” Ngapain gue berbuat baik ke orang lain? Emang dia bisa kasih apa ke gue? Emang gue dapet apa? Gunanya apa? Malah kadang yang gue kasih kebaikan, mereka yang nyakitin gue.”
Tapi apa gunanya sih perasaan itu?
Aku yakin teman-teman disini sudah dewasa, bukan seperti anak kecil yang merengek yang fokus dengan “aku mau itu, aku butuh itu, aku … aku… aku…”
Jadi, sekecil apapun itu yang kamu lakukan sekarang, itu penting dan berharga.
Ga ada yang remeh.
Bekerja sebagai karyawan, bawahan, enterpreneur, apapun itu, lakuin dengan maksimal, excellent.
Kita ga pernah tau kapan benih baik yang kita taburkan itu akan tumbuh. Tumbuh di pekerjaan, keluarga, atau kehidupan orang lain.
Sekiaaaan! Amiiiin! LOVE YOUUUU!
Karena lagi bahas benih, please denger lagu ini…
Bagus banget. Beat-nya semangat, tapi aku sering nangis pas dengernya 😂😂😂

Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini
https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.13.TB?parallel=27
Alkitab Mudah Dibaca dan Firman Allah Yang Hidup
https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.13.AMD?parallel=2727
Amplified Bible dan Contemporary English Version
https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.13.AMP?parallel=392
The Message Bible dan New Revised Standard Version
https://my.bible.com/id/bible/97/MAT.13.MSG?parallel=2016
New Living Translation dan Terjemahan Sederhana Indonesia