HARAPAN
Aku membuka renungan kali ini dengan lagu dari Glenn Fredly
Sudah empat hari aku tidak menulis renungan, yang aku lalui sangat banyak dan cepat rasanya.
Hari Jumat lalu, percaya tidak percaya, pikiranku yang penuh kabut dan kalut merasa tidak berguna,
mampu membuatku mengeluarkan pisau dari laci dapur, meletakkannya di meja dan bilang pada orang tuaku kalau lebih baik aku mati saja karena tidak berguna.
Sekalut itu sampai mataku bengkak karena terlalu banyak menangis.
Tapi aku juga harus mempersiapkan shooting teater dan lomba kontes ide CGNTV.
Hari Sabtu pagi, keadaan berubah dengan cepat, aku tersadar dan kembali punya harapan hidup. Aku minta maaf kepada mama papaku karena kesalahanku kemarin.
Hari Sabtu yang sama, aku pergi ke CGNTV untuk pemilihan pemenang, karena aku masuk 7 finalis yang proposalnya terpilih dari 70-an proposal yang masuk mendaftar.
Aku dapet 2nd runner up/ juara ketiga. Kemudian langsung ke gereja untuk latihan teater.
Hari Minggu aku shooting terakhir teater musikal Tuli.
Rasanya lelah sekali. Tapi aku ga nyangka, empat hari atau seminggu terakhir ini aku dibawa Tuhan naik turun dengan luar biasa.
Bacaan hari ini singkat, kalau di versi Bahasa Indonesia Masa Kini judulnya tertulis
Mengapa Yesus memakai perumpamaan
Hal-hal tentang kerajaan Allah itu Yesus sampaikan kepada orang banyak dengan berbagai perumpamaan. Dia selalu memakai perumpamaan untuk mengajar mereka.
Yesus melakukan itu supaya terjadilah apa yang dinubuatkan oleh seorang nabi, yaitu,
“ Aku akan berbicara menggunakan berbagai perumpamaan,
dan dengan demikian Aku menyatakan hal-hal yang dirahasiakan sejak dunia diciptakan
– versi Terjemahan Sederhana Indonesia
HELGA LEARN
Akhir-akhir ini, dari hari Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa ini, aku diingatkan terus tentang kisah Abraham dan Yusuf.
Jumat pas persiapan lomba, aku memilih kisah Yusuf yang berintegritas untuk jadi contoh program cerita Alkitab bahasa isyaratku.
Lalu Kak Yosi juga kirim renungan di hari yang sama tentang kisah Yusuf.
Hari Sabtunya, aku jelasin kisah Yusuf di lomba CGNTV.
Hari Minggu, ibadah JPCC bahas cerita Elia dan Abraham yang tetap berharap saat keadaan rasanya ga ada harapan
Senin pas di komunitas Clay, juga ada cerita Yusuf. Selasa ini, aku lagi nyuci baju, denger khotbahnya juga ada cerita Abraham.
Kalau diambil satu benang merah, rasanya Tuhan mau ngomong ke aku tentang pengharapan dan janji Tuhan.
Kalau dilihat dari bacaan di atas, Tuhan menggenapi nubuatan seorang nabi yang mengatakan bahwa Tuhan akan berbicara menggunakan berbagai perumpamaan.
HELGA CAN DO
Aku masih terngiang-ngiang khotbah Ps. Jose kemarin, tentang Abraham dan kata-kata ini
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya,
bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: ”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Roma 4:18 TB
Di saat umurnya hampir 100 tahun, kandungan istrinya sudah tertutup, tapi Tuhan bilang kalau keturunannya akan sangat banyak…
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya,
Di saat rasanya ga ada dasar untuk berharap… tapi tetap percaya.
Saat khotbah Ps. Jose kemarin, aku terbersit satu hal di dalam hatiku…
Dari semenjak awal kuliah, aku sudah ingin bisa berdiri di panggung Oscar, kategori best director atau best film.
Tapi di masa itu, motivasiku masih untuk bisa terkenal, obsesi untuk diriku sendiri.
Semakin kesini, aku ingin berdiri di panggung itu dengan hal yang tidak biasa…
Aku ingin di panggung itu membawa nama Indonesia, membawa film yang bertema disabilitas, dan film yang dibuat dengan kolaborasi crew disabilitas maupun tidak.
Aku seringkali mengubur mimpi Oscar-ku ini, karena takut dengan anggapan orang lain, ataupun rasanya ini terlalu muluk untuk tercapai.
Tapi bukankah Abraham saat itu, saat berusia hampir 100 tahun, mendengar perkataan Tuhan seperti itu rasanya akan terlalu muluk punya keturunan yang banyak?
Bukankah itu artinya tidak ada yang terlalu muluk jika kita berjalan bersama Tuhan?
Saat ini, aku merasakan dunia produksi film disabilitas masih sangat sedikit, segmentasinya kecil, dan terpinggirkan.
Tapi bukankah Tuhan bisa memakai yang kecil itu menjadi sesuatu yang besar?
Siapa tau dengan hal yang dirasa kecil inilah yang bisa menembus Oscar nantinya, perwakilan dari Indonesia.
Ga ada yang tau.
Bacaanku hari ini mengingatkanku, janji Tuhan selalu ya dan amin.
Nubuat di masa lalu, Tuhan genapi, dan banyak sekali janji Tuhan yang dikatakan-Nya, ingin Tuhan genapi, tapi kita yang terlalu takut dan tidak percaya penuh untuk claim janji Tuhan.
Aku teringat Kamis dan Jumat lalu, di saat suicidal thoughts -ku muncul,
rasanya tak ada dasar untuk berharap, karena terlalu kesal dengan Helga Theresia yang sulit berubah.
Tapi beberapa hari ini, Tuhan ingin bicara padaku soal harapan dan penggenapan janji Tuhan.
Di tulisan ini, apapun yang terjadi nanti, Tuhan izinkan atau tidak aku ada di panggung Oscar dengan membawa nama Indonesia dan film – film bertema disabilitas + crew kolaborasi teman-teman disabilitas maupun tidak,
aku percaya Tuhan pasti selalu memberi yang terbaik.
Aku punya hati, mimpi, dan itu tidak Tuhan batasi, asal semuanya itu sesuai dengan kehendak hati Tuhan dan memuliakan Tuhan.
I just know, I have a really big power, because Jesus is in me.
Sekalipun apa yang aku impikan tidak terjadi, aku akan tetap setia.
Kalau ada yang mau nonton presentasiku di CGNTV, bisa nonton disini yaa. Tersedia juru bahasa isyarat 🙂
Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini