Skip to content

#quiettime : Matius 13 (11)

Apa sih yang Tuhan mau?

Hai, sudah siang waktu aku ngetik renungan ini.

Tadi pagi aku bangun telat karena kecapaian bolak-balik antara Tebing Tinggi – Tarutung dalam waktu dua hari.

Terlalu singkaat. Aku mau lebih lama di Tarutung, mau mandi di air pancur dingin punya warga setempat.

Seru deh, mandinya rame-rame gitu, butuh percaya diri luar biasa buat bisa mandi di air pancur kayak gitu hehehe.

Tapi gapapa, kembali ke Tebing juga masih menyenangkan.

Suasana bekerjaku masih nyaman, tadi pagi juga aku masih bisa olahraga. Hehehe.

Mari renungan sebelum Helga kebanyakan curhat.


Tuhan Yesus masih membagikan perumpamaan hari ini, kalau di versi Alkitab Mudah Dibaca dan beberapa versi lain, judulnya adalah :

Perumpamaan tentang jala ikan

Aku sertakan isinya dalam versi Bahasa Indonesia Masa Kini (pukat = jala)

“Apabila Allah memerintah, keadaannya diumpamakan dengan pukat yang ditebarkan ke danau, lalu mendapat bermacam-macam ikan. 

Sesudah pukat itu penuh, pukat itu diangkat ke darat oleh nelayan-nelayan.

Kemudian mereka duduk dan memisah-misahkan ikan-ikan itu: Yang baik disimpan dalam tempayan dan yang tidak baik dibuang. 

Begitulah halnya pada Hari Kiamat,

malaikat-malaikat akan pergi memisahkan orang-orang jahat dari orang-orang yang melakukan kehendak Allah. 

Kemudian orang-orang jahat itu dibuang ke dalam tungku berapi.

Di situlah mereka akan menangis dan menderita.”


HELGA LEARN

malaikat-malaikat akan pergi memisahkan orang-orang jahat dari orang-orang yang melakukan kehendak Allah. 

Di versi-versi lain, untuk kata-kata “orang-orang yang melakukan kehendak Allah. 

diganti dengan kata “orang benar” atau di versi Inggrisnya banyak tertulis the righteous.

Di versi Contemporary English Version tertulis : the ones who have done right.

Dalam perenunganku, aku kadang bingung dengan kata-kata orang-orang benar.

Karena apakah standarisasi “benar“?

Sampai pas masuk ke masa-masa aku mulai merenungkan firman Tuhan secara rutin, aku baru agak ngeh kalau maksudnya orang-orang benar adalah orang-orang yang melakukan kehendak Allah. 

Tapi bagaimana kita tau kehendak Allah? Apa yang Tuhan mau, taunya darimana?

Berdasarkan rangkuman bacaan atau hal-hal yang kudengar selama ini, hatiku muncul jawaban seperti ini :

Gambarannya seperti saat mengangkat telepon dari seseorang, kemudian saat mengangkat telepon itu kita tau kalau yang berbicara tersebut adalah orang yang kita kenal (sahabat atau orang tua kita).

Kita tau persis suaranya karena kita kenal dan terbiasa bersama dengan orang tersebut.

Sama seperti Tuhan… untuk mengetahui apa yang Dia mau, kita perlu dengar suara-Nya sebagai media komunikasi.

Cara dengar suaranya adalah mengenal Tuhan.

Kenal Tuhan darimana? Dari membaca firman Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita yakin kalau firman Tuhan itu hidup.

Dimana kita punya Roh Kudus di dalam diri kita, kita baca firman Tuhan.

Nah, kalau ada keadaan apapun di hidup kita Roh Kudus / suara hati kita deh yang aktif mengingatkan firman Tuhan yang berkaitan untuk bisa merespon berbagai keadaan yang ada.

Sama seperti punya pacar, kita butuh yang namanya komunikasi untuk tau yang dia mau, untuk bisa menyenangkan hatinya.

Artinya sama Tuhan juga gitu, untuk tau yang Dia mau dan menyenangkan hati-Nya,

ya komunikasi sama Tuhan, ngobrol sama Tuhan dengan doa dan membaca firman Tuhan.

Semoga gambaran yang aku usahakan sesederhana mungkin ini bisa dipahami yaa.


HELGA CAN DO

Aku cuma bisa bersyukur dengan keadaanku sekarang yang bisa merenungkan firman Tuhan.

Walau sering banget naik turun, terlebih ketika aku di keadaan menyesakkan, aku sering off bikin renungan.

Tapi aku bersyukur aku sampai sekarang selalu bisa kembali untuk merenungkan firman Tuhan di berbagai musim hidupku.

Banyak yang berterima kasih dengan renungan-renungan yang aku kirimkan ini, tapi sejujurnya aku malah yang mau mengucap terima kasih.

Kalau bukan karena ada orang-orang yang ingin aku kirimkan renungan, aku tidak bisa sekonsisten ini.

Malah karena konsistensi ini, aku yang seringkali dikuatkan dengan renungan-renungan ini, aku menjadi semakin kuat dan memiliki banyak pengetahuan.

Benar kalau dibilang “semakin banyak memberi, semakin banyak kamu mendapatkan.”

Mungkin seperti memberi terus ke orang-orang yang aku kirim renungan hampir tiap hari, tapi sesungguhnya kepenuhan hati yang aku dapatkan ini lebih banyak dan berkali-kali lipat rasanya.

Jadi, terima kasih ya semua.

Semoga bisa kamu terapkan juga.

Bisa semakin banyak memberi juga dan mendapatkan kepenuhan hati.

Amin.

God bless you all ❤️️


Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini

https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.13.TB?parallel=27

Alkitab Mudah Dibaca dan Firman Allah Yang Hidup

https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.13.AMD?parallel=2727

Amplified Bible dan Contemporary English Version

https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.13.AMP?parallel=392

The Message Bible dan New Revised Standard Version

https://my.bible.com/id/bible/97/MAT.13.MSG?parallel=2016

New Living Translation dan Terjemahan Sederhana Indonesia

https://my.bible.com/id/bible/116/MAT.13.NLT?parallel=320

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *