KNOWLEDGE
Haii selamat pagi semua 🙂
Semoga dirimu dalam keadaan baik yaa.
Hatiku sejujurnya masih was-was dan try to be okay even the situation seems not yet to change.
Anxiety-ku kadang-kadang pun masih muncul.
Tapi semakin kesini aku semakin bisa menerima dan belajar lebih dalam lagi mengenai “God is in control.”
Mempelajari arti berserah penuh yang sesungguhnya.
Bacaan hari ini sangat singkat, hanya dua ayat, tapi menurutku cukup dalam.
Setelah Tuhan Yesus kasih banyak perumpamaan/ gambaran, Dia menutupnya dengan nanya ke murid-murid “Kalian mengerti ga?”
Kalau di Bahasa Indonesia Masa Kini berjudul : Barang baru dan barang lama.
Dari berbagai versi yang aku baca, aku paling masuk ke pemahamanku adalah dari versi Terjemahan Sederhana Indonesia :
Yesus bertanya kepada kami, “Apakah kalian mengerti arti semuanya itu?”
“Mengerti, Tuhan,” jawab kami.
Kata-Nya lagi, “Jadi karena kalian sudah mengerti semua itu, kalian juga akan mengerti hal ini:
Setiap orang yang mengajarkan tentang kerajaan Allah hendaklah menjadi seperti pengelola rumah yang berhikmat.
Dia tahu bagaimana menggunakan semua harta yang sudah disimpannya, baik yang baru maupun yang lama.”
HELGA LEARN
Dia tahu bagaimana menggunakan semua harta yang sudah disimpannya, baik yang baru maupun yang lama.”
Bagiku, pengartian kata-kata ini adalah dari sekian banyak ajaran yang Tuhan berikan, kita bisa mengelola atau memakainya di saat yang sesuai dan tepat saat mengajarkan/ memberi nasihat/ membantu orang lain.
Dalam versi Alkitab Mudah Dibaca :
Kemudian Yesus berkata kepada pengikut,
“Jadi, setiap guru Taurat yang telah belajar tentang Kerajaan Allah mempunyai hal-hal baru untuk diajar.
Ia adalah seperti seorang pemilik rumah yang mengeluarkan barang-barang dari gudangnya baik yang baru maupun yang lama.”
Ajaran Tuhan Yesus yang selama ini masuk ke dalam hati kita, disimpan dalam hati bagaikan barang/ harta yang bisa digunakan di saat yang tepat/ di saat yang diperlukan.
HELGA CAN DO
Kemarin pas komsel di Clay, Kak Yosi nanya ke aku “Helga, how are you?”
Aku cuma bisa jawab “actually not really good, but try to be good.”
“Tapi menulis dan merenungkan firman Tuhan membantu ga?” kata Kak Yosi.
“Sangat membantu sih Kak, aku aja ga nyangka bisa kembali nulis lagi di saat kemarin-kemarin ga sanggup nulis.”
“Iya, saya lihat juga tulisannya semakin tajam.”
Kemudian saat ini aku jadi berpikir… firman Tuhan memang hidup…
Ajaran-ajaran Tuhan yang selama ini aku baca melalui firman Tuhan memang benar-benar hidup.
Karena mampu mengingatkan aku untuk balik on track ketika aku mulai ngaco, kata-kata dari dalam Alkitab juga keluar di dalam hati ketika rasanya ingin marah dan berkecamuk dalam hati.
Contohnya beberapa minggu terakhir, dimana aku sempat mengalami kayaknya semua blur dan ga ada harapan.
Tapi di hatiku, kalimat ini selalu terngiang :
“Tetapi Abraham tetap berharap dan percaya walaupun tidak ada dasar untuk berharap lagi”.
-Roma 4:18b
Sekarang aku juga paham…
Kenapa tulisan orang-orang hebat di Alkitab maupun di buku – buku yang best seller bisa sepowerfull / setajam itu kata-katanya…
Karena mereka benar-benar mengalaminya, benar-benar merasakan dalam hidup mereka, kemudian dituliskan.
Tuhan mengizinkan berbagai hal yang baik maupun keadaan yang terlihat tidak baik di mata manusia datang di hidup mereka,
supaya mereka mengalaminya dan tetap bisa mengandalkan Tuhan, malah semakin dekat sama Tuhan (karena rasanya sebagai manusia benar-benar ga sanggup).
Walau kita ngeliatnya “cuma tulisan” tapi ternyata di balik yang tidak bisa kita lihat, tulisan itu punya kekuatan ketika orang tersebut mengalaminya.
Aku teringat dengan tulisan-tulisan Maxwell, penulis favoritku. Kata-katanya begitu kuat, sederhana, tapi sebagai hamba Tuhan, aku yakin pertempuran dalam dirinya pasti begitu kuat dan besar, dan dia percaya hanya Tuhan yang membantunya.
Ketika kita dekat dengan Tuhan melalui membaca firman, hidup tidak akan langsung “mudah”
malah di Pengkotbah 3:11 menuliskan hal yang lumayan menusukku :
The more you know, the more you hurt; the more you understand, the more you suffer.
And it’s true.
Semakin aku belajar firman Tuhan, semakin ingin menerapkannya, the more I hurt.
Semakin aku tau banyak hal, the more I suffer.
Karena aku semakin menjaga kata-kata, tindakan, dan banyak hal lain dalam hidupku.
Rasanya benar-benar seperti perang di dalam tubuhku, mengikuti keinginanku sendiri atau nurut melakukan yang baik seperti yang Tuhan mau.
Walau rasanya seperti perang dan selalu berpikir ga sanggup melaluinya, Tuhan juga kasih kata-kata ini :
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,
akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:7 TB
That’s why kita butuh selalu terkoneksi sama Tuhan,
cuma Dia satu-satunya sumber ketenangan di luar akal manusia,
dan kita bisa minta kapanpun itu untuk bisa punya ketenangan hati.
Itu juga yang kualami hari-hari ini.
If you see me dimanapun aku tetap tenang, masih bisa nulis renungan di saat rasanya turbulensinya sangat tinggi, itu cuma ketenangan yang Tuhan kasih melampaui segala akalku.
Sekian dariku hehehe.
Semoga Tuhan membantu kamu semua mengerti yang aku tulis yaaa.
I love you! Have a good day!