Skip to content

#quiettime : Matius 14 (2)

Haiii selamat pagi semuanya!

Semoga dalam keadaan baik. Hari ini keadaanku baik.

Anehnya, sejak aku di Sumatera Utara ini, aku bisa kembali bangun jam 3 atau 4 pagi untuk renungan. Kembali ke kebiasaanku yang lama.

Apa memang turbulensi yang kemarin itu diperlukan ya? Sampai tanpa sadar bisa bikin Helga balik lagi dengan kebiasaan paginya? Hahaha. Yasudahlah, jangan dipikirin banget, yang penting perubahan ini baik kok, ga aneh.

Hari ini aku mau membahas kisah Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang lebih. Mereka semua datang kepada Tuhan Yesus untuk minta pertolongan, disembuhkan.

Kisah yang sangat terkenal, lima roti dan dua ikan yang Tuhan Yesus gunakan untuk bisa memberi makan orang banyak itu.

Aku kayaknya pernah membahas ini saat membaca Markus, tapi kurasa gapapa untuk membahasnya lagi hari ini.

Sore harinya, kami berkata kepada-Nya,

“Sekarang sudah sore dan di sini daerah terpencil. Sebaiknya kita menyuruh mereka pergi ke kampung-kampung terdekat untuk membeli makanan.”

Tetapi jawab Yesus,

“Mereka tidak usah pergi. Kalian saja yang memberi mereka makan.”

Kami pun memberitahu Dia, “Guru, kami hanya punya lima roti dan dua ikan.”

Dia berkata,

“Bawalah roti dan ikan itu kepada-Ku.”

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di atas rumput. Dia mengambil lima roti dan dua ikan itu, memandang ke langit, dan mengucap syukur kepada Allah atas makanan yang ada.

Kemudian Dia menyobek-nyobek roti dan menyuwir-nyuwir ikan itu, lalu memberikannya kepada kami untuk dibagikan kepada orang banyak.


HELGA LEARN

Aku sangat suka kisah ini, terutama pas bagian yang ini :

Kami pun memberitahu Dia, “Guru, kami hanya punya lima roti dan dua ikan.”

Dia berkata,

“Bawalah roti dan ikan itu kepada-Ku.”

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di atas rumput. Dia mengambil lima roti dan dua ikan itu, memandang ke langit, dan mengucap syukur kepada Allah atas makanan yang ada.

Kemudian Dia menyobek-nyobek roti dan menyuwir-nyuwir ikan itu, lalu memberikannya kepada kami untuk dibagikan kepada orang banyak.

Di saat para murid berpikir “hanya lima roti dan dua ikan” , mau digunakan untuk apa untuk kasih makan orang sebanyak itu.

Kadang kita terlalu fokus dengan masalah atau cita-cita yang terlalu besar, rasanya terlalu besar untuk dipecahkan, mencari solusi, atau mencapai cita-cita yang kita inginkan.

Tapi disini Tuhan Yesus kayak kasih contoh bahwa semuanya mungkin, bisa dimulai dari hal kecil yang kita punya terlebih dahulu.

Aku pribadi sering banget seperti ini, punya impian besar, punya kemauan ini dan itu, tapi aku ngerasa apa yang aku punya sekarang masih belum bisa untuk melakukan hal-hal tersebut.

Entah karena dananya terlalu banyak, bingung siapa yang mau bantuin, merasa ga mungkin dengan keadaan sekarang yang masih awal-awal merintis karir.

Setiap baca cerita ini, aku selalu diingatkan untuk “PAKAI APA YANG ADA PADAMU”.


HELGA CAN DO

Semua bisa dipakai Tuhan dengan sangat luar biasa.

Yang di mata kita “hanya lima roti dan dua ikan”, tapi selama lima roti dan dua ikan itu diberikan ke tangan Tuhan, membiarkan Tuhan bekerja melalui apa yang kita punya, Tuhan bisa membuat itu berlimpah berkali-kali lipat.

Jadi Helga, jangan merasa “ah aku cuma bisa ini, kemampuanku ga sehebat si A, B, C…”

“Aku belum punya dana yang banyak, mimpi yang kayak gitu sulit terwujud”.

“Masalahnya terllalu besar, aku ga bisa nyelesain.”

No, yang bisa dilakukan datang ke Tuhan, bawa dan serahkan kemampuan, barang, ide, tubuh, semuanya ke Tuhan.

Dari situlah Tuhan yang bekerja, memecah-mecahkannya, menyuir-nyuirnya menjadi banyak dan bermanfaat bagi banyak orang.

Bahkan lebih banyak dari yang kamu bayangkan.

Start from what you have, not from what you don’t have.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *