MENJAGA HATI
Hai, selamat pagi semua! Hehehe.
Aku senang pas aku sampai di Tebing Tinggi sampai dengan hari ini, aku bisa semakin disiplin.
Mengingat bulan lalu yang rasanya hectic dan “kacau” untuk Helga, kayaknya hal itu memang harus aku lalui supaya bisa meningkatkan disiplinku saat ini.
Jadi, untuk semuanya… terima kasih banyak ya Tuhan.
Terima kasih juga kemarin bisa bareng-bareng sekeluarga dengan keadaan sehat, bisa makan siang bareng di rumah Opung untuk rayain ulang tahun papa ke 57 tahun.
Terima kasih banyak ya Tuhan.
Hari ini aku akan membahas tentang “KATA-KATA”.
Ingat cerita kemarin? Yang orang Farisi bilang ke Tuhan Yesus, kalau murid-murid-Nya melakukan hal najis karena tidak mencuci tangan sebelum makan.
Menurut mereka, hal itu najis karena tidak sesuai dengan adat istiadat mereka.
Kemudian Tuhan Yesus berkata ke orang-orang banyak :
“Dengarlah supaya mengerti!
Yang masuk ke mulut tidak membuat orang itu najis; hanya yang keluar dari mulutnya, itulah yang menjadikan dia najis.”
Kemudian Petrus bertanya arti dari kata-kata Tuhan Yesus tersebut, Tuhan menjelaskan :
“Apa kalian juga belum mengerti?
Tidak tahukah kalian, bahwa yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut, dan kemudian keluar lagi?
Tetapi yang keluar dari mulut, berasal dari hati; dan itulah yang membuat orang menjadi najis.
Sebab dari hati timbul pikiran-pikiran jahat, yang menyebabkan orang membunuh, berzinah, berbuat cabul, mencuri, memberi kesaksian palsu dan memfitnah.
Hal-hal itulah yang menyebabkan orang menjadi najis, dan bukan makan dengan tangan yang tidak dicuci.”
HELGA LEARN
Tetapi yang keluar dari mulut, berasal dari hati; dan itulah yang membuat orang menjadi najis.
Aku teringat aku pernah membaca ketika dalam proses pendekatan yang mengarah ke hubungan pacaran/ perkenalan lebih lanjut, yang paling dibutuhkan adalah komunikasi, ngobrol.
Kita bisa tau apakah orang tersebut cocok dengan kita atau tidak, melalui obrolan kita.
Pas aku tau ayat ini atau ayat lainnya yang membahas tentang kata-kata seseorang datang dalam hati mereka, aku rasanya kayak dikasih kisi-kisi sama Tuhan.
Berarti di saat aku pendekatan atau pacaran, yang bisa aku perhatikan adalah kata-kata orang tersebut.
Apakah kata-katanya adalah kata-kata yang bisa menolong, hal-hal baik yang sesuai ajaran Tuhan, kata-kata yang membangun, atau malah kata-kata yang sia-sia.
Terutama memperhatikan kata-katanya di saat tertekan, di saat masalah datang di hidupnya. Kita bisa lihat respon dan kata-kata apa yang keluar dari mulutnya.
Hal itu yang bisa membuktikan sikap seseorang yang sesungguhnya, apakah hidupnya benar-benar membuahkan buah-buah roh atau tidak.
*Buah Roh itu ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Karena apa yang kita katakan, apa yang keluar dari mulut, semuanya berasal dari hati.
HELGA CAN DO
Aku sering bilang ini ke teman-temanku, kemarin juga aku baru saja menulisnya di story instagram.
Aku ingin punya pasangan yang baik seperti mama papaku.
Tapi yang paling aku sadar adalah aku tidak bisa menuntut Tuhan mengabulkan semua list kriteria pasangan yang kuinginkan.
Di masa penantian ini, Helga sendiri harus aktif. Aktif mempersiapkan diri menjadi versi terbaik dari diri Helga Theresia.
Jika ingin punya pasangan yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata yang tenang, damai, sabar, menolong (hal-hal yang mencerminkan hatinya juga),
itu artinya Helga juga perlu menjadi orang seperti itu.
Karena aku yakin Tuhan selalu memberikan pasangan yang sepadan, yang sama-sama mau terbuka untuk berubah semakin mirip dengan teladan Tuhan Yesus.
Jadi yang bisa aku lakukan, aku juga perlu menjaga hatiku dan kata-kataku.
Praktek yang paling aku tanamkan ke diriku adalah filter yang sangat ketat untuk hal-hal yang masuk ke dalam diriku.
Aku sudah jarang nonton berita, apalagi acara gosip.
Bukannya ga peduli dengan keadaan dunia/ negara/ orang lain, tapi hal-hal tersebut yang seringkali menumbuhkan rasa negatif di hatiku dan merasa tidak tenang.
Aku juga filter story instagram yang aku lihat, aku mengusahakan diriku melihat story teman-teman yang menurutku penting dan menarik saja.
Ketika lebih banyak mengeluh, mengucap kata kasar, dll, aku jarang mau melihat.
Karena bagiku sadar atau tidak sadar, hal tersebut jadi biasa dan tertanam di hatiku.
Kalau sudah tertanam di hati, jika masalah datang, respon/ kata kasar/ umpatan tersebutlah yang keluar dari mulut.
Itu sih yang aku terapkan. Lebih banyak membaca hal-hal baik, terutama firman Tuhan.
Mendengar lagu yang semangat, atau pelajaran hidup orang yang bisa membangkitkan.
Mengelilingi diri dengan memilih komunitas yang baik, yang mau sama-sama belajar hidup lebih baik.
*aku gapapa berteman dengan siapa saja, tapi aku sangat memilih orang-orang yang bisa masuk ke dalam lingkar satu di hidupku.
Aku membiasakan hal-hal tersebut masuk ke dalam hatiku,
jadi ketika ada badai hidup yang datang, aku bisa merespon dengan baik, lebih damai, tenang, sabar, tanpa mengeluarkan kata-kata kasar atau kemarahan yang meledak-ledak.
Ingat, semua yang keluar dari mulut, berasal dari hati.
Jadi untuk menjaga hati, latih diri kita setiap hari dengan hal-hal kecil.
Sekiaaan. God bless you, selamat menjaga hati 🥰😊❤️✨
https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.15.TB?parallel=27
https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.15.AMD?parallel=2727
https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.15.AMP?parallel=392