Skip to content

#quiettime : Matius 16 (3)

Ketika Roh Kudus Ikut Campur.

Percayalah aku sudah bangun dari jam 3 pagi hari ini. Tapi entah kenapa aku terdistraksi dengan banyak hal sampai akhirnya baru mulai menulis ini sekarang.

Sebelum aku masuk ke renungan, aku mau cerita hari malam Natal.

Hari itu aku, papa, dan tanteku pergi ke Tarutung, Desa Hutabarat. Tanteku mau ziarah.

Kita berangkat dari Kota Tebing Tinggi. Di tengah jalan, mobil kami ada masalah yang mengakibatkan harus berhenti di tengah jalan.

Mobilnya masih bisa jalan walau pelan, tapi pas berhenti di tengah jalan itu, ternyata bikin baterai kameraku hilang karena aku yang teledor sama barang-barang kecil dan terjatuh.

Pas sampai di Tarutung, aku kecarian banget si baterai itu. Karena kalau beli baru, harganya mahal.

Besoknya aku kembali ke Tebing Tinggi dan melewati jalan yang sama. Pas di jalan, hatiku udah gelisah tapi kayak ada rasa “yaudah gapapa Gha, siapa tau emang ada di mobil ini. Nanti kita cari lagi ya.”

Nah, pas lewatin tempat kita berhenti karena mobil yang bermasalah, aku kepikiran…

“Berhenti ga ya… berhenti cek disitu ga ya?”

Aku ragu karena jalanannya banyak tikungan, tempatnya udah kelewatan beberapa meter + takut papa marah dan cerewet karena aku yang sering teledor.

Dalam hatiku bertanya “Tuhan, aku cek ga ya? Baterainya ada disitu ga ya?”

Lalu ada suara hati “Ayo cek aja Gha, gapapa.”

Aku berusaha ngalahin rasa takut, ga enakku, dan bilang ke papa “Pa, boleh ke tempat yang kemarin ga?”

“Hah mau ngapain??” kata papaku.

Lalu papa dan tanteku mulai ribut dengan ke-batak-an mereka. Hahaha. Sebenarnya kata-kata yang dikeluarkan biasa aja, tapi nada-nada bataknya yang tinggi itu keluar hahaha.

Dalam hatiku bilang gini “That’s okay Ghaa, dalam Tuhan ga ada ketakutan. That’s okay. Paling dimarahin bentar tapi abis itu lega.”

Akhirnya kami putar balik ke tempat tersebut. Aku turun dari mobil dan langsung cek tanah bebatuan yang ada disitu, tepat di tempat mobil kami berhenti kemarin.

Dan ada. Ada. Aku terharu sekali.

Aku langsung… “waw Roh Kudus benar-benar ada…”

Kayak langsung diingetin… “Tuhkan, makanya Gha, taat sama kata-kata Roh Kudus”.


Hari ini renunganku tentang Tuhan Yesus yang nanya ke murid-murid-Nya, dalam Terjemahan Sederhana Indonesia dijelaskan dengan catatan ini :

pertanyaan Yesus Terjemahan secara lebih harfiah pertanyaan Yesus adalah,

“Kata orang, siapakah Aku, Sang Manusia? Menurut mereka, Aku ini siapa?”

Maksud pertanyaan itu bukan untuk menanyakan tentang identitas atau nama-Nya, melainkan peran-Nya. Bandingkan Matius 14:2 dan Lukas 9:7-9.14

Lalu murid-murid menjawab :

“Ada yang mengatakan bahwa Engkau pengganti Yohanes Pembaptis. Ada yang mengatakan bahwa Engkau Nabi Elia. Dan ada juga yang mengatakan bahwa Engkau adalah Yeremia atau salah satu nabi zaman dulu yang sekarang hidup kembali.”

Lalu Tuhan nanya lagi, kalau pendapat murid-murid sendiri gimana?

Simon Petrus yang menjawab :

 “Engkau adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup!”


HELGA LEARN

Jawaban Tuhan agak panjang disini, nanti dibaca yaa kawan-kawan dari link yang aku sertakan di bawah. Tapi ini yang mau aku highlight :

Jawab Yesus, “Simon anak Yunus, kamu sungguh diberkati Allah.

Karena bukan manusia yang memberi pengertian tentang hal itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.”

Disini aku belajar dan diingatkan….

Banyak hal yang terjadi di hidupku, yang kalau dengan akalku sendiri, mungkin aku ga akan sanggup menghadapinya dengan tenang.

Kalau bukan Roh Kudus yang tinggal di dalam hatiku, yang selalu ingetin aku untuk merespon segala keadaan dengan kasih, dengan apa yang Tuhan Yesus sudah ajarkan padaku…

rasanya aku ga mungkin bisa…

Karena bukan manusia yang memberi pengertian tentang hal itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.”

Bapa – Putra – dan Roh Kudus.

Satu kesatuan. Saat itu Roh Kudus belum turun, karena Tuhan Yesus masih ada di bumi.

Tapi dalam pengertiannya, masih sama.

Bapa yang bicara memberi pengertian kepada Petrus, adalah satu kesatuan dengan Roh Kudus yang tinggal di dalam hati kita dan bicara lewat hati kita masing-masing.


HELGA CAN DO

Seperti kejadian di atas yang aku ceritakan.

Aku selalu yakin, tidak ada yang kebetulan. Ga kebetulan baterai kamera itu hilang dan aku menemukannya lagi.

Kejadian itu ingin mengajarkan aku untuk benar-benar taat sama suara hati ini, suara Roh Kudus yang selalu mengingatkan aku sama firman Tuhan dan ajaran baik Tuhan.

Jadi… jangan khawatir. Taat Gha. Taat. Taat.

Untuk segala sesuatu, kamu bisa tanyakan ke Tuhan. Biarkan Tuhan menjawab dan ikut campur di hidupmu.

Udah itu aja. Kamu udah punya segala sumber kekuatan dalam dirimu. Roh Kudus, Tuhan, Bapa, ada di dalammu.

It’s a big power. Really big!

Don’t worry. You can do His will.

Ameen!

God bless you all. Love youu!


Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini

https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.16.TB?parallel=27

Alkitab Mudah Dibaca dan Firman Allah Yang Hidup

https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.16.AMD?parallel=2727

Amplified Bible dan Contemporary English Version

https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.16.AMP?parallel=392

New Living Translation dan Terjemahan Sederhana Indonesia

https://my.bible.com/id/bible/116/MAT.16.NLT?parallel=320

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *