Skip to content

#quiettime : Matius 17 (4)

Tuhan yang Provide

Selamat pagii kawaan. Selamat hari Seniin.

Aku bangun agak telat hari ini, semalam kebanyakan nonton YouTube dan scrolling instagram.

Sepertinya sekembalinya ke Jakarta, aku perlu kembali ambil waktu untuk puasa social media lagi. Supaya agak mengurangi kebiasaan terlalu sering bermedia sosial selama sebulan ini.

Hari ini bacaanku adalah tentang ajaran Tuhan Yesus untuk membayar pajak.

Ceritanya ada orang-orang penagih pajak yang datang kepada Petrus, menagih pajak tahunan. Mereka bertanya :

 “Apakah gurumu selalu membayar pajak tahunan untuk rumah Allah atau tidak?”

Jawab Petrus, “Dia selalu bayar!”

Kemudian Petrus masuk ke rumah dan Tuhan Yesus nanya ke Petrus :

“Menurut kamu, dari siapa sajakah raja-raja menagih pajak? Apakah dari keluarga dekat mereka sendiri, atau dari orang-orang lain?”

Jawab Petrus, “Dari orang-orang lain.”

Maka Yesus berkata, “Jadi, sebenarnya kita sebagai anak-anak dari sang Raja terbesar bebas dari pajak itu! 

Tetapi supaya kita tidak menimbulkan masalah dengan mereka yang mengumpulkan pajak itu, pergilah ke danau memancing ikan.

Waktu kamu menangkap ikan yang pertama, bukalah mulutnya, dan kamu akan menemukan uang perak yang cukup untuk membayar pajak tahunan bagi dua orang.

Berikanlah uang itu kepada mereka sebagai bayaran pajakmu dan pajak-Ku.”


HELGA LEARN

Tadi aku sempat bingung mau merenungkan apa, aku baca beberapa renungan tentang ini yang ada ada di google.

Salah satu infonya tertulis seperti ini :

Ketika bangsa Israel diperintah oleh dinasti Makabe pada abad 164-63 SM, semua laki-laki Yahudi dewasa diwajibkan membayar dua dirham.

Ini setara dengan rata-rata penghasilan pekerja harian selama dua hari pada waktu itu.

Pada zaman Tuhan Yesus, kebiasaan ini masih terus diberlakukan, tetapi dengan banyak pertentangan.

Orang Eseni tidak menganggap Bait Suci ini sah karena dipugar secara besar-besaran oleh Herodes.

Orang Saduki menentang pembayaran pajak ini. Sebagian besar orang menganggap tokoh agama tidak perlu diwajibkan membayar.

Di tengah-tengah perdebatan inilah seorang pemungut pajak Bait Suci datang ke Petrus di Kapernaum. 

Selengkapnya bisa dibaca disini :

https://pemuda.stemi.id/reforming_heart/pajak-untuk-bait-allah


HELGA CAN DO

DI link renungan tadi, ada kata-kata ini :

Apakah kaitan memancing dengan membayar pajak?

Ternyata dari ikan yang akan ditangkap itulah Tuhan telah menyediakan uang untuk membayar pajak Bait Suci tersebut.

Tuhan ingin mengajarkan kepada Petrus bahwa ketika dia tidak membela diri dan memperjuangkan hak sendiri, maka Tuhanlah yang akan menyediakan apa yang dia perlukan.

Dia tidak perlu khawatir akan dirugikan terus menerus ketika dia tidak berteriak untuk membela diri.

Tuhanlah yang menyediakan segala yang diperlukan Petrus, dan Tuhan jugalah yang menyediakan segala yang kita semua perlukan.

Kalau berkaca ke kehidupanku selama ini… wah aku sering banget sih khawatir soal ini hahaha.

Khawatir aku dapet uang darimana karena dominasi hal-hal yang aku kerjakan bersifat volunteer atau aku kerjakan dengan sukarela.

Sering pakai banget, aku bertanya dalam hatiku “Gha, kayaknya diri lo deh yang perlu ditolong, bukan orang lain. Ngapain sih repot-repot?”

Tapi anehnya juga, I keep doing it…. Berulang-ulang. 😅😅😂😂

Dan yang bisa aku bilang juga…

Dua tahun ini, saat aku memutuskan untuk freelance, tidak bekerja di kantor dan semuanya by project/ tawaran yang datang….

Aku perlu waktu yang lama untuk bisa berdamai dengan penghasilan tidak tetap ini.

Tapi satu yang kusadari… kebijaksanaanku tentang keuangan juga meningkat.

Saat ini, dengan keadaan keuanganku yang cukup, yang biasa-biasa aja, aku masih bisa rutin perpuluhan dari penghasilan yang kudapat.

Dan itu aku latih di saat penghasilan yang kudapatkan hanya Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dalam satu bulan.

Di saat rasanya aku butuuuh uang sekali, tapi aku juga belajar tetap berserah pada Tuhan dengan perpuluhan.

Aku juga jadi belajar, kalau aku tidak bisa memberi dengan uang yang pas-pas an di tanganku, aku bisa memberi dengan tenaga, waktu.

Aku bisa membantu orang lain dengan doa yang sungguh-sungguh, menulis kata penguatan, atau memberi waktu untuk mendengarkan.

Aku juga berani untuk bilang… semua kebutuhanku di provide Tuhan dua tahun belakangan ini.

Biasa saja. Tidak mewah. Tapi semuanya bermakna.

Penghasilanku tidak tetap, tapi aku masih bisa kesana kemari untuk jadi juru bahasa isyarat baik offline maupun online.

Di samping uang, aku juga di provide komunitas baik yang membuat aku bertumbuh dalam iman percaya sama Tuhan.

Seperti kata-kata di atas, Petrus mengikut Tuhan, belajar dari Tuhan, meninggalkan pekerjaan sebagai nelayan.

Sebagai manusia, pasti masih butuh untuk makan, minum, ada kewajiban bayar pajak.

Tapi cerita di atas, Tuhan mau nunjukin kalau Tuhan punya cara sendiri untuk bisa provide kebutuhan dia bayar pajak.

Walau caranya se-random/ seaneh mancing ikan dulu, terus di dalam ikannya ada uang.

Jadi jangan khawatir. Semua di provide Tuhan kok.

Mungkin melakukan pelayanan/ sesuatu baik ke satu orang/ satu tempat, kita ga dapet balasan yang baik, rasanya sia-sia, rasanya “ngerepotin diri sendiri”.

Tapi bisa jadi memang Tuhan mau bales/ provide kita dari tempat yang lain, dari cara random bin ajaib-Nya Tuhan.

Jadi yaudah hahaha. Kalau mau melayani, mau kerjakan sesuatu yang baik untuk sesama, panggilan hati, just do it.

Bukan tentang uangnya, dapet bayaran berapa, atau akan dibalas apa.

Tapi memang karena rasa syukur sama Tuhan, kita udah diberkati, diberi banyaak sekali kecukupan yang melimpah.

Bahkan tau tentang firman Tuhan, mengenal Tuhan adalah sebuah keberuntungan luar biasa. Belum tentu didapatkan semua orang.

Soal kebutuhan? Tuhan yang provide. Tenang (sekaligus ngomong ke diri sendiri hahaha 😂😂 ).

” Kalau Tuhan kasihnya bukan dalam bentuk uang? Padahal butuhnya uang, gimana? “

Percayalah… kehidupan dikelilingi orang-orang baik, hidup yang punya purpose, kenal Tuhan, punya damai dalam hati…

Itu lebih bermakna daripada uang.

Hehehe

Sekian. Tuhan memberkati kita semua yaaa.

I love youuu! 🥰😘❤️✨


Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini

https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.17.TB?parallel=27

Alkitab Mudah Dibaca dan Firman Allah Yang Hidup

https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.17.AMD?parallel=2727

Amplified Bible dan Contemporary English Version

https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.17.AMP?parallel=392

New Living Translation dan Terjemahan Sederhana Indonesia

https://my.bible.com/id/bible/116/MAT.17.NLT?parallel=320

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *