Skip to content

#quiettime : Matius 18 (4)

Cara menegur orang lain.

Hai, selamat pagi semuanyaaa.

Pagi ini aku bangun dengan badan sudah lumayan segar, pegel-pegelnya udah sangat jauh berkurang.

Kayaknya aku butuh olahraga lagi setelah dua hari ini off olahraga.

Keadaan kalian semua yang membaca ini bagaimana? Baik?

Maafkan jika ada beberapa chat yang belum terbalas ya…

Dari sebelum pulang ke Tangsel sampai saat ini di Tangsel, aku juga ga paham kenapa rasanya badan lelah dan pegel banget.

Semoga hari ini aku bisa balas semua chat yang belum aku balas.

Hari ini aku membaca tentang Tuhan Yesus yang mengajar cara menegur sesama yang berdosa.

Kalau di versi Terjemahan Sederhana Indonesia, judulnya seperti ini :

Cara menegur saudara seiman yang bersalah.


HELGA LEARN

Dalam bacaanku hari ini, Tuhan Yesus ngajarin tahap-tahap menegur orang lain.

Aku yakin, ini juga berguna sekali untuk sebuah kepemimpinan.

  1. “Kalau saudara seimanmu bersalah kepadamu, datanglah secara pribadi kepadanya dan beritahukanlah kesalahan yang sudah dia lakukan.

    Kalau dia mengakui kesalahannya dan bertobat, kamu sudah berdamai kembali dengan saudaramu itu.
  2. Tetapi kalau dia tidak mau mengakui kesalahannya, temuilah dia lagi bersama satu atau dua orang saudara seiman yang lain.

    Hal itu dilakukan sesuai peraturan dari Hukum Taurat yang mengatakan, ‘Setiap masalah harus didukung oleh dua atau tiga orang saksi mata, barulah masalah itu bisa diputuskan secara sah.’
  3. Kalau dia masih menolak mendengarkan saksi mata itu, beritahukanlah perkara tersebut kepada semua jemaat.

    Dan kalau dia tidak mau juga menerima nasihat jemaat, biarlah semua saudara seiman mengucilkan dia— sebagaimana orang Israel tidak mau bergaul dengan para penagih pajak dan orang dari bangsa lain yang tidak mengenal Allah.

*Versi Terjemahan Sederhana Indonesia


HELGA CAN DO

Kak Yosi pernah sharing satu hal yang berguna untukku.

Kalau ada seseorang yang curhat, cerita dengan kita, cukup dengarkan saja dengan penuh perhatian.

Walaupun kita tau, sikap orang tersebut ada salahnya, ada yang kurang pas. Tapi aksi pertama yang bisa dilakukan adalah diam dan mendengarkan dengan baik.

Barulah kalau ditanya pendapat, kita mengungkapkan pendapat sejujurnya.

Contoh :

“Yakin mau dengar pendapatku? Tapi ini jujur dariku yaa, kalau mau didengarkan, oke. Kalau tidak juga gapapa.”

Dan itu menurutku cara yang cukup oke ketika mau menegur seseorang.

Biasanya jika aku tau orang tersebut salah dan ingin mengingatkan/ menegur,

aku coba mengawali dengan pertanyaan “lagi kenapa? apa yang dirasakan? apa yang dirasa salah?” sampai orang tersebut cerita dulu.

Karena… apa ya…

Dari hati ini aku tau kalau aku ga bisa judge orang lain. Semua punya reason/ background masing-masing yang akhirnya bisa membuat suatu kesalahan.

Dan ga semudah itu untuk menyatakan salah, menuntut perubahan, lalu orang itu berubah.

Ga bisa…

Perubahan harus datang dari diri sendiri.

Bahkan kadang orang tersebut sudah tau kalau mereka salah. Tapi sangat sulit rasanya untuk berubah.

Jadi tugas masing-masing dari kita, saling mengingatkan dan TETAP MENGASIHI

Perspektif kita yang perlu diubah untuk bisa punya hati yang bisa tetap terus mendengarkan, tetap terus mengingatkan, tetap terus mendoakan.

Saling kasih contoh dan teladan saja.

Kalau masih belum berubah juga, ya gapapa… Mungkin itu memang proses orang tersebut sama Tuhan.

Selebihnya, sudah Tuhan yang bekerja dan berhubungan dengan orang itu sendiri.

Itu aja yang mau aku share.

Sekali lagi :

Jangan menuntut perubahan jika dirimu sendiri belum melakukan perubahan apapun.

Sekiaaan.

God bless you and see youu 🙂


Terjemahan Baru dan Bahasa Indonesia Masa Kini

https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.18.TB?parallel=27

Alkitab Mudah Dibaca dan Firman Allah Yang Hidup

https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.18.AMD?parallel=2727

Amplified Bible dan Contemporary English Version

https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.18.AMP?parallel=392

New Living Translation dan Terjemahan Sederhana Indonesia

https://my.bible.com/id/bible/116/MAT.18.NLT?parallel=320

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *