RESIKO DAN TIDAK MENGHAKIMI
Hai, selamat pagi semua. Semoga dalam keadaan yang baik.
Pagi ini aku diserang “yuk libur dulu yuk nulisnya” .
Tapi ga tau kenapa juga sekarang tanganku ngetik. Hahaha dasar Helga, maunya apa sih.
Hari ini bacaanku masih lanjutan dari kisah kemarin, pas ada pemuda kaya yang nanya ke Tuhan cara hidup kekal di Surga lalu pemuda itu pergi dengan sedih ketika Tuhan bilang untuk menyerahkan semua miliknya dan mengikut Tuhan.
Menyambung dari cerita itu, kali ini Petrus yang bertanya :
“Tuhan, kami sudah meninggalkan semuanya untuk ikut Engkau. Lalu apa yang akan kami terima?”
Lalu Tuhan menjawab
“ Ketika waktu bagi dunia yang baru tiba, Anak Manusia akan duduk di takhta-Nya yang agung dan mulia. Dan kamu yang telah mengikut Aku akan duduk di dua belas takhta dan akan menghakimi kedua belas suku Israel
Setiap orang yang sudah meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikuti Aku,
akan menerima 100 kali lipat. Dan mereka akan menerima hidup yang kekal
Banyak orang yang terbesar saat ini akan menjadi yang terkecil nantinya. Dan banyak orang yang terkecil sekarang akan menjadi terbesar nantinya.”
HELGA LEARN
Banyak orang yang terbesar saat ini akan menjadi yang terkecil nantinya. Dan banyak orang yang terkecil sekarang akan menjadi terbesar nantinya.”
Kata-kata terakhir Tuhan Yesus di pasal ini menarik buatku. Lalu aku cari beberapa versi terjemahan Alkitabnya :
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama.
But many who are first [in this world] will be last [in the world to come]; and the last, first.
But many who are now first will be last, and many who are last will be first.
But many who are the greatest now will be least important then, and those who seem least important now will be the greatest then.
Tetapi kelak, banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan tinggi akan mendapat kedudukan yang rendah. Dan banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan rendah akan mendapat kedudukan yang tinggi
This is the Great Reversal: many of the first ending up last, and the last first.”
HELGA CAN DO
Minggu ini bisa dibilang vision week bagiku.
Aku menyusun proposal yang kemarin aku ceritakan, kemarin aku juga menggali diriku sendiri buat bikin list kekuatan apa saja yang ada dalam diriku, planning program latihan persiapan lari Half Marathon (21-25 Km) dan Full Marathon (42 Km), dll.
Kalau dipikir-pikir… Aku bersyukur sekali punya privillage untuk bisa memilih jalan hidupku.
Aku punya orang tua yang mendukung dan tidak protes dengan apa yang ingin aku lakukan.
Beberapa hari yang lalu, temanku bertanya kepadaku :
“Gha, apa yang membuat lo yakin buat resign dua tahun lalu? Di saat keadaannya aman, secure, posisinya juga udah bagus.”
Jawabanku adalah… aku tau kalau aku tetap jadi produser di Cameo saat itu, aku tidak akan berkembang lagi. Sedangkan perkembangan itu aku butukan untuk mimpi yang ingin aku kejar.
Aku di keadaan yang aman, sudah tau hampir semua seluk beluknya, uang yang masuk pun tergolong cukup.
Tapi kalau aku tidak resign saat itu, perkembanganku tidak sepesat sekarang, terutama dari segi karakter diri.
Kalau saat ini masih di Cameo, mungkin Helga ga bisa jadi juru bahasa isyarat, ga bisa bikin teater musikal Tuli, ga bisa bikin tulisan renungan-renungan seperti ini…
Beberapa hari yang lalu aku juga nonton video Pandji yang bilang tentang berani mengambil resiko untuk sebuah pilihan hidup.
Berani untuk mundur beberapa langkah, terdiam, untuk bisa maju lebih pesat.
Perlu resiko, perlu pengorbanan. Tapi setidaknya berkorban untuk hal yang dicintai dan ingin dilakukan dalam hidup.
Let’s say yang aku korbankan sekarang dari segi finansial dan pandangan orang lain tentangku.
Mungkin ada yang bertanya/ menilai “ini kerjaannya Helga ngapain sih?” ; “udah umur 27 belum nikah, pekerjaan juga belum settled.”
*apa itu pemikiranku aja ya? Hahaha.
Tapi di dua tahun ini aku terlatih untuk tidak peduli kata-kata orang lain tentangku (kecuali kalau orangnya aku anggap penting di hidupku).
Terlatih juga untuk melawan kata-kata jahat di dalam diriku sendiri yang sering judge diriku ga layak, ga becus, gagal, dll.
Terlatih untuk fokus mendengarkan kata-kata Tuhan tentangku, bukan dari kata-kata orang lain/ pikiran jahat di dalam diriku sendiri.
Dengan resiko yang sekarang, kemungkinan gagalku juga pasti ada, sangat besar malah.
Tapi setidaknya aku melakukan yang aku cintai, sukai, dan memuaskan hatiku.
Terlihat egois dari luar, tapi percayalah di dalam hati ini juga sedang berusaha sekuat mungkin bisa bertahan.
Hubungannya apa sama cerita Alkitab di atas?
Pas aku baca ayat terakhir, yang aku tuliskan beberapa terjemahannya di HELGA LEARN, kata yang muncul di pikiranku adalah :
NO JUDGE
Memang tidak bisa judge siapapun di dunia ini.
Yang kita anggap mungkin paling hina, bisa saja itu yang paling berkenan di hati Tuhan.
Siapa yang kita anggap tidak penting, mungkin saja adalah orang yang menyenangkan hati Tuhan.
Dengan keadaanku yang dua tahun ini freelance, mataku jadi semakin terbuka.
Aku tidak bisa judge seseorang yang ingin freelance adalah pekerjaan yang gampang dan enak karena waktu yang fleksibilitas waktu bekerja.
Aku juga tidak bisa judge orang yang bekerja di kantoran adalah orang yang hanya mengikut orang lain.
Ga bisa. Semua punya struggle masing-masing.
Tetapi kelak, banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan tinggi akan mendapat kedudukan yang rendah.
Dan banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan rendah akan mendapat kedudukan yang tinggi
Memang ga bisa sombong dan judge orang lain….
Bahkan dengan posisi tinggi/ popularitas pun juga ga menjamin hal tersebut sesuai kehendak Tuhan.
Jadi yang aku bisa lakukan adalah ikut kehendak Tuhan saja
Setiap orang yang sudah meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikuti Aku,
akan menerima 100 kali lipat. Dan mereka akan menerima hidup yang kekal
Mengikut kehendak Tuhan, mengikuti panggilan Tuhan, Tuhan maunya Helga melakukan apa di dalam hidup Helga.
Walau dengan berbagai resiko yang mungkin saja terjadi.
Tapi yang harus diyakini adalah Tuhan akan tetap beserta kita.
Btw, tau panggilan Tuhan darimana?
Sudah ada di dalam hatimu kok.
Tinggal kamu indikasi, perbuatan benar apa yang harus kamu lakukan saat ini, yang bisa bikin hatimu damai.
Sekian kawan, maafkan kalau tulisan hari ini agak muter dan bercampur-campur.
Semoga bisa mengingatkanmu tentang sesuat yang bisa membuat hidupmu lebih baiiik.
Amiiin 🙂
Have a nice day! See you!
https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.19.TB?parallel=27
https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.19.AMD?parallel=2727