MATIUS 23 : 37-39
Hai, selamat pagi semua.
Semoga kamu dalam keadaan baik dan semangat ya.
Pagi ini aku membaca ayat penutup dari Matius 23 yang diberi judul
Yesus memperingatkan orang-orang di Yerusalem
Karena bacaannya singkat, aku masukin kesini saja ya :
Yerusalem, Yerusalem!
Nabi-nabi kaubunuh. Utusan-utusan Allah kaulempari batu sampai mati.
Sudah berapa kali Aku ingin merangkul semua pendudukmu seperti induk ayam melindungi anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau!
Karena itu Allah tidak lagi menyertaimu.
Ketahuilah: Mulai sekarang ini engkau tidak akan melihat Aku lagi sampai engkau berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan.’ ”
HELGA LEARN(S)
” Gimana kalau Tuhan berhenti meminta?”
” Tuhan berhenti memanggil Anda dan Ia pergi ke tempat lain”.
Kalimat yang ada di buku yang sedang aku baca.
Seperti kejadian di ayat di atas, Tuhan memperingatkan Yerusalem karena hati mereka yang bebal, yang tidak mau.
Sampai akhirnya terucap “karena itu Allah tidak lagi menyertaimu.“
Aku jadi teringat… benar juga… sering sekali kita sulit meng-iya-kan apa yang Tuhan minta.
Contohnya saat hati kita terpanggil membantu orang lain,
tapi kita lebih nurut ke bagian hati yang bilang “ah nanti aja deh” atau “kayaknya orang lain juga bisa nolong dia deh”.
Akhirnya kita menunda atau bahkan tidak jadi melakukan hal tersebut.
Contoh kedua, saat hati kita terpanggil melakukan hal-hal baru dalam hidup, mewujudkan impian yang ada di hati.
Kita juga tau impian tersebut akan bisa menolong banyak orang.
Tapi karena kita terlalu takut, kita menghindar melakukannya, menghindar mengembangkan potensi kita, atau mungkin malah menguburnya dalam-dalam.
Hanya karena rasa takut, gengsi, malu.
” Gimana kalau Tuhan berhenti meminta?”
Gimana kalau ide di dalam hati, mimpi tersebut, akhirnya dilaksanakan sama orang lain akibat diri kita yang selalu menolak melakukannya?
Apa akan sama seperti Yerusalem yang akhirnya Tuhan tinggalkan?
HELGA CAN DO
Untuk pertanyaan terakhir, aku yakin selama aku masih percaya dengan Tuhan Yesus, aku tidak akan pernah ditinggalkan-Nya sendirian.
Tapi aku juga terbayang, kalau aja aku mau minta sesuatu ke orang, manggil-manggil orang tersebut tapi dia ga nengok-nengok… ya capek juga sih.
Sebagai manusia pasti mikirnya “ah ga nengok, yaudah ah, capek gue, biarin aja.”
Tapi karena Tuhan kita penuh kasih, Dia manggil berkali-kali dan tetap setia sama kita (walau ga tau sampai kapan Tuhan akan mau terus manggil kita).
Aku suka kata-kata Pandji di video Daniel Tetangga Kamu, dia bilang :
“ Di saat lo menyerah pun, Tuhan ga menyerah sama lo.”
“ Malah di keadaan sulitlah Tuhan sedang menyodorkan bantuan.”
Kitanya aja yang seringkali menolak bilang “YA” ketika Tuhan menyodorkan bantuan dengan cara memanggil kita melakukan hal baik.
Jadi yang harus aku (kita) lakukan adalah mencoba berkata “YA” untuk panggilan-panggilan Tuhan dalam hati untuk melakukan hal-hal baik.
Kalau mau bantu, ya bantu aja tanpa harus mikir abcd.
Kalau mau lakuin, ya lakuin aja selama ga merugikan orang lain dan tujuannya baik.
Bilang “YA” aja dulu sama panggilan Tuhan, tanpa perlu overthinking.
Dan jalan akan semakin terbuka.
Sekiaaan. Selamat pagi dan Tuhan Yesus memberkati yaaa.
I love you!
https://www.bible.com/id/bible/306/MAT.23.TB
https://www.bible.com/id/bible/27/MAT.23.BIMK
https://www.bible.com/id/bible/2977/MAT.23.AMD
https://www.bible.com/id/bible/2727/MAT.23.FAYH
https://www.bible.com/id/bible/1588/MAT.23.AMP
https://www.bible.com/id/bible/392/MAT.23.CEV