MATIUS 26:26-29
Halo, selamat pagii. Semoga dirimu, kita dalam keadaan sehat.
Hari ini aku membaca kisah perjamuan terakhir Tuhan Yesus dengan para murid-Nya sebelum Dia disalib.
Tuhan Yesus memecah roti sebagai lambang tubuh-Nya dan memberikan anggur sebagai tanda darah-Nya.
Anggur ini adalah darah-Ku, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk memulai perjanjian baru yang dibuat Allah dengan umat-Nya.
Perjamuan ini ditutup dengan pemberitahuan kalau perjamuan seperti ini akan diadakan kembali saat kita sudah ada di surga bersama-sama dengan Yesus.
Aku ingin kalian tahu bahwa inilah anggur terakhir Aku minum hingga hari itu di mana kita bersama-sama minum anggur baru di dalam kerajaan Bapa-Ku.”
HELGA LEARN
Aku sedang mencermati kata-kata ini
Yesus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah. Lalu Ia memecahkan dan membagikan kepada pengikut
serta berkata, “Ambillah roti ini dan makanlah. Inilah tubuh-Ku.”
Kemudian Ia mengambil cawan berisi anggur, mengucap syukur dan memberikannya kepada pengikut
serta berkata, “Kalian semua, minumlah dari ini.“
Kemudian aku teringat pola yang sama dengan yang Tuhan Yesus lakukan di kisah Lima Roti dan Dua Ikan :
Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di atas rumput.
Dia mengambil lima roti dan dua ikan itu, memandang ke langit, dan mengucap syukur kepada Allah atas makanan yang ada.
Kemudian Dia menyobek-nyobek roti dan menyuwir-nyuwir ikan itu, lalu memberikannya kepada kami untuk dibagikan kepada orang banyak.
Tuhan Yesus melakukan pola ini :
1. Mengambil apa yang ada.
2. Mengucap syukur.
3. Lalu membagi-bagikan yang ada di tangannya untuk orang-orang di sekitar-Nya.
HELGA CAN DO
Aku ngerasa, kalau baca firman Tuhan bisa jadi Tuhan mengingatkanku mengenai suatu topik secara berulang-ulang, sesuai dengan musim hidupku.
Seperti hari ini, bacaan di atas mengingatkanku tentang hal-hal yang aku punya sekarang dan harus aku syukuri.
Berulang-ulang Tuhan ingatkan ke aku.
Kalau mau jadi berkat untuk orang lain, membantu, memberi ke orang lain, ga usah muluk-muluk harus memberikan yang ga ada di diri kita, tapi berikan apa yang udah kita punya.
Kalau punya kemampuan menulis, share pemikiran menulis ke orang-orang.
Kalau punya waktu untuk nanyain kabar orang lain, tanyain kabar orang-orang tersebut.
Kalau kenal dengan orang-orang yang belum kenal Tuhan, kita bisa memperhatikan dan menunjukkan kasih Tuhan ke orang-orang tersebut.
Kalau punya tenaga untuk melayani, bisa mencoba ambil bagian untuk melayani orang lain.
Kalau masih sehat, masih diberi nafas baru di hari ini, artinya Tuhan belum “selesai” dengan kita, masih banyak orang yang perlu kita bantu. Tuhan masih pingin kita kerjain“tugas-tugas” yang belum kita kerjakan.
Memberikan apa yang kita punya, bukan yang kita ga punya. Karena semua source untuk bisa jadi berkat buat orang lain, sudah ada di dalam diri kita.
Dengan menyadari apa yang kita punya, bersyukur untuk hal itu, lalu membagi-bagikannya ke orang-orang lain.
Dan ketika memberi, ga usah mikirin akan dibalas apa sama orang yang kita beri.
Tuhan Yesus juga sama, Dia memberi keselamatan untuk kita tanpa menuntut balasan. Dia cuma mau pribadi kita yang punya relationship sama Dia (itupun manfaatnya untuk kita).
Dia juga ga nuntut balasan dari 5000 orang lebih yang Dia kasih makan dari lima roti dan dua ikan.
Chill aja dan ga usah berekspektasi “pasti” akan dibalas baik/ lebih baik.
Lagian, Tuhan sendiri sudah memberikan yang terbaik tanpa menuntut balas, masa kita sendiri menuntut balas dari orang lain?
(ngetiknya gampang banget euy, menjalaninya yang mantap… hahaha).
Sekian kawan, aku diingatkan tentang hal ini.
Semoga bacaan hari ini juga bicara sesuatu untukmu yaaa.
Have a nice day! God bless you! Luv!
https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.26.TB
https://my.bible.com/id/bible/27/MAT.26.BIMK
https://my.bible.com/id/bible/97/MAT.26.MSG
https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.26.AMD
https://my.bible.com/id/bible/2727/MAT.26.FAYH
https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.26.AMP
https://my.bible.com/id/bible/392/MAT.26.CEV