Skip to content

#quiettime : Janji yang Setia

Haiii selamat pagiii.

Tiga hari aku tidak menulis renungan. Alasannya? Ga ada alasan. Hehe. Antara aku ingin rehat saja atau sedang agak burn out. Tapi let’s start a new day. Semoga apapun yang dilakukan hari ini akan berjalan dengan lancar. Amiiin.

Hari ini aku membaca tentang penangkapan Tuhan Yesus.

Pasal yang sedikit panjang, cerita dimana Yudas Iskariot datang dan mencium pipi Tuhan Yesus sebagai tanda “orang ini yang akan ditangkap”.

Kemudian para utusan imam-imam kepala dan pemimpin Yahudi menarik Yesus dengan kasar dan menangkap-Nya.

Ketika hal itu terjadi, salah satu dari pengikut yang ada bersama Yesus mengeluarkan pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu ke arah pembantu imam besar dan memotong telinganya.

Yesus berkata kepadanya, “Sarungkan kembali pedangmu. Orang yang menggunakan pedang akan mati oleh pedang. 

Kamu pasti tahu bahwa Aku bisa minta pertolongan dari Bapa-Ku, dan Ia akan mengirimkan lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk-Ku. 

Tetapi hal ini memang harus terjadi untuk menggenapi apa yang telah tertulis dalam Kitab Suci.”


HELGA LEARN

Di akhir cerita, Tuhan Yesus mempertanyakan orang-orang yang menangkap Dia. Kenapa harus datang dengan menangkap paksa, padahal Tuhan Yesus biasanya mengajar di halaman bait Allah dan orang-orang itu tidak menangkap Tuhan.

Tapi Tuhan Yesus juga menjawab sendiri pertanyaan itu :

Tetapi semua ini memang harus terjadi supaya genaplah apa yang ditulis oleh para nabi.”

Lalu semua pengikut Yesus meninggalkan-Nya dan melarikan diri.

Perenunganku hari ini, mengingatkan pada janji setia Tuhan. Di kitab perjanjian lama, banyak sekali janji-janji Allah yang ditulis para nabi.

Dan semua itu Tuhan Yesus alami untuk memenuhi janji-janji Allah yang sudah disampaikan dari jaman perjanjian lama yang jaraknya ke perjanjian baru beratus tahun.

Ia tidak ingkar janji.


HELGA CAN DO

Percaya sama janji Tuhan yang setia.

Aku salah satu orang yang sering khawatir. Dua hari yang lalu ada kejadian sedikit aneh.

Aku membuat jadwal kegiatanku, aku memasukkan rencana-rencanaku untuk menulis lebih konsisten, membuka bisnis, dll., ke dalam action harian.

Ketika membuat semua itu, mendadak beberapa bagian tubuhku semacam terasa ngilu dan nyeri.

Aku sadar… sepertinya efek aku merasa takut.

Aku takut dengan hal-hal yang aku mulai lakukan, aku takut dengan ketidakpastian keberhasilan atau kegagalannya. Aku takut aku tidak bisa memenuhi janji kepada diriku sendiri untuk bisa disiplin dan konsisten.

Mengikut Tuhan bukan artinya bisa selalu tenang dan tidak khawatir. Sampai hari ini aku juga masih sering khawatir walau mulai bisa dikontrol.

Pagi ini, ayat berikut muncul di ingatanku. Salah satu janji Tuhan yang aku yakin pasti Dia akan tepati (agak panjang, tapi ini indah sekali) :

Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

“ Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir tentang kebutuhan hidupmu sehari-hari, seperti makanan atau pakaian. 

Karena tujuan hidupmu yang sebenarnya jauh lebih penting daripada soal makanan dan pakaian. 

Perhatikanlah burung-burung gagak. Mereka tidak perlu menanam atau memanen, dan tidak perlu membangun gudang atau lumbung. Tetapi Allah menyediakan makanan untuk mereka.

Ketahuilah: Di mata Allah kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung! 
Jadi tidak usah kuatir! Lagipula, kekuatiranmu tidak dapat memperpanjang umurmu sedetik pun. 

Nah, karena hal sekecil itu saja tidak bergantung pada kekuatanmu sendiri, apalagi hal-hal lainnya yang lebih besar. Maka tidak usah kamu mengkuatirkannya.

“Perhatikanlah bunga-bunga liar yang tumbuh tanpa bekerja dan tidak perlu membuat pakaiannya sendiri, karena Allah yang menjadikan bunga itu.

Aku menegaskan kepadamu: Baju Raja Salomo yang paling mewah pun masih kalah indah dengan bunga itu. 

Dan kalau Allah memberi keindahan sedemikian rupa kepada tumbuhan liar, padahal tumbuhan itu hidup sebentar saja kemudian layu dan dibuang ke dalam api, maka yakinlah bahwa Dia pasti lebih memperhatikan kamu daripada tumbuhan itu.

Dia juga akan menyediakan pakaian bagimu, hai kamu yang kurang percaya!

Jadi, janganlah kuatir tentang apa yang akan kamu makan atau minum. 

Semua hal itu selalu dikuatirkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 

Hal yang harus kamu utamakan adalah hidup dengan cara yang sepatutnya sebagai warga kerajaan Allah, dan Dia akan memberikan juga semua yang kamu perlukan.”

– Lukas 12 : 22 – 31

Indah kan?

Semoga yang membaca ini, yang mungkin di keadaan khawatir, bisa ingat kalau Tuhan sendiri yang berjanji untuk selalu memenuhi apapun yang kita butuhkan.

Sekian kawan-kawan, have a nice day, have a nice week 🙂


Terjemahan Baru 

https://my.bible.com/id/bible/306/MAT.26.TB

Bahasa Indonesia Masa Kini

https://my.bible.com/id/bible/27/MAT.26.BIMK

The Message Bible

https://my.bible.com/id/bible/97/MAT.26.MSG

Alkitab Mudah Dibaca 

https://my.bible.com/id/bible/2977/MAT.26.AMD

Firman Allah Yang Hidup

https://my.bible.com/id/bible/2727/MAT.26.FAYH

Amplified Bible 

https://my.bible.com/id/bible/1588/MAT.26.AMP

Contemporary English Version

https://my.bible.com/id/bible/392/MAT.26.CEV

New Living Translation 

https://my.bible.com/id/bible/116/MAT.26.NLT

Terjemahan Sederhana Indonesia

https://my.bible.com/id/bible/320/MAT.26.TSI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *