MARKUS 1 : 29-34
Hellooo. Bagaimana keadaanmu? Baik?
Kalau aku… baik dan sedang berusaha mengatur waktu dengan baik agar bisa selalu fokus dan efisien mengerjakan hal-hal yang harus aku kerjakan.
Lanjut ke cerita yang aku baca hari ini. Hari ini bacaanku tentang Tuhan Yesus yang pagi-pagi keluar untuk berdoa dan ternyata setelah kemarin malam menyembuhkan banyak orang, pagi-pagi ini masih banyak orang yang datang untuk mencari Tuhan.
Keesokan harinya, waktu masih subuh, Yesus bangun lalu meninggalkan rumah.
Ia pergi ke tempat yang sunyi di luar kota, dan berdoa di sana.
Tetapi Simon dan teman-temannya pergi mencari Dia. Dan setelah mereka menemukan-Nya, mereka berkata, “Semua orang sedang mencari Bapak.”
Tetapi Yesus menjawab,
“Mari kita meneruskan perjalanan kita ke kota-kota lain di sekitar sini. Aku harus berkhotbah di sana juga, sebab itulah maksudnya Aku kemari.”
Karena itu Yesus pergi ke mana-mana di seluruh Galilea, dan berkhotbah di rumah-rumah ibadat serta mengusir roh-roh jahat.
HELGA LEARN(S)
Keesokan harinya, waktu masih subuh, Yesus bangun lalu meninggalkan rumah. Ia pergi ke tempat yang sunyi di luar kota, dan berdoa di sana. (BIMK)
While it was still night, way before dawn, he got up and went out to a secluded spot and prayed. (The Message Bible)
Very early the next morning before daylight, Jesus got up and went to a place where he could be alone and pray. (CEV)
Before daybreak the next morning, Jesus got up and went out to an isolated place to pray. (NLT)
**Padahal malam harinya Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang (pagi-pagi pun Dia masih dicari orang banyak), tapi Dia paham betul kalau Dia butuh berdoa ke Allah Bapa.
Aku sudah beberapa kali menemukan kalimat seperti ini.
Di tokoh-tokoh Alkitab lainnya, aku juga menemukan kalau orang-orang tersebut punya disiplin yang tinggi untuk membangun hubungan dengan Tuhan.
Maksudku disini, bukan mengharuskan setiap orang bangun subuh dan berdoa. Berdoa bisa kapan saja.
Tapi yang penting adalah punya saat tenang, teduh, sendirian dengan Tuhan, membangun hubungan.
HELGA CAN DO
Tekun dan disiplin.
Nulis kata-kata pendek ini terasa gampang, tapi menerapkannya butuh latihan terus-menerus.
Setiap hari ada aja perasaan “berdoanya nanti aja deh, ngantuk”. Padahal berdoa dengan sikap tenang cuma butuh waktu beberapa menit.
Setiap pagi baca Alkitab, ada aja kadang pemikiran “duh semalem capek banget… pagi ini bangun telat, waktunya mepet, udah mau kerja, nanti aja deh baca Alkitabnya.”
Dan sering berujung ga jadi karena sudah terlanjur males.
Setiap hari kayak perang melawan diri sendiri. Tapi kalau bisa tetap disiplin, rasanya enak banget. Rasanya lebih enteng dan lebih tenang.
Karena sebelum menghadapi dunia di luar sana, sudah punya ketenangan, kepenuhan hati dari Tuhan.
Cinta sama Tuhan juga bukan tentang perasaan saja, tapi tentang komitmen dan kedisiplinan.
Bagaimana di keadaan enak maupun ga enak, bisa tetap disiplin dan berkomitmen punya hubungan dengan Tuhan.
Bagaikan pohon yang besar dan punya akar yang kuat dan tumbuh dalam, kebiasaan-kebiasaan ini yang menjadi akar untuk hidup kita.
Ketika badai masalah datang, kita tidak cepat tumbang, paling hanya bergoyang sedikit dan akan bisa kembali tegak.
Kedisiplinan dan komitmen punya hubungan personal dengan Tuhan, seperti pondasi bangunan yang kuat.
Tidak terlihat di luar, tapi pondasi tersebut yang bisa menahan bangunan tersebut dari gempa/ goncangan yang ada.
Itu yang hari ini diingatkan padaku. Kedisiplinan dan komitmen.
Sekian teman-teman, semoga ada yang bisa dipelajari bersama yaa.
Tuhan Yesus memberkatimu 🙂
https://www.bible.com/id/bible/306/MRK.1.TB
https://www.bible.com/id/bible/27/MRK.1.BIMK
https://www.bible.com/id/bible/97/MRK.1.MSG
https://www.bible.com/id/bible/2977/MRK.1.AMD
https://www.bible.com/id/bible/2727/MRK.1.FAYH
https://www.bible.com/id/bible/1588/MRK.1.AMP
https://www.bible.com/id/bible/392/MRK.1.CEV