Skip to content

#quiettime : Jangan Khawatir

MARKUS 4 : 13-20

Selamat pagii semuanyaa. Semoga kamu dalam keadaan yang baik ya saat ini.

Hari ini aku membaca penjelasan Tuhan Yesus mengenai penabur yang menabur di berbagai jenis tanah.

Highlight-ku hari ini ada di kedua tempat benih itu ditabur :

  • Orang yang lain adalah seperti benih yang tumbuh di tempat berbatuan. Mereka dengar ajaran itu dan menerimanya dengan cepatnya. Tetapi mereka tidak membiarkan firman itu berakar dalam hidup mereka.

    Mereka hanya menerimanya sebentar saja sehingga saat kesusahan dan penganiayaan datang karena ajaran itu, mereka langsung menyerah.
  • Orang-orang lainnya adalah seperti benih yang ditabur di antara semak berduri. Mereka dengar ajaran itu, tetapi hidup mereka dipenuhi oleh hal-hal lain: kekhawatiran, cinta akan uang dan berbagai hal lainnya yang mereka inginkan.

    Semuanya itu menghambat pertumbuhan ajaran itu, sehingga orang itu tidak menghasilkan buah yang baik dalam hidup mereka.


HELGA LEARNS

Di versi Bahasa Indonesia Masa Kini, di ayat 19 tertulis :

tetapi khawatir tentang hidup mereka dan ingin hidup mewah. Nafsu untuk berbagai hal masuk ke dalam hati mereka.

Karena itu kabar dari Allah terhimpit di dalam hati mereka, sehingga tidak berbuah

Kekhawatiran akan kehidupan yang sekarang ini dan ketamakan akan uang, serta keinginan akan barang-barang yang indah memasuki kehidupan mereka,

lalu mendesak firman Allah dari dalam hati mereka, sehingga tidak menghasilkan buah.

But they start worrying about the needs of this life. They are fooled by the desire to get rich and to have all kinds of other things.

So the message gets choked out, and they never produce anything.


HELGA CAN DO

Membaca ayat ini, mengingatkan aku dengan keadaan dua tahun belakangan.

Saat aku resign dari Cameo Project, rasanya semua gamang, semua kekhawatiran datang. Aku terbiasa mendapatkan gaji tetap dan bonus, memutuskan jadi freelance adalah keputusan yang membuatku anxiety luar biasa.

Belum lagi krisis identitas, takut pandangan orang, serta pertanyaan hati “apakah gue ga keren lagi kalau meninggalkan Cameo?”

Berbagai gejolak terjadi, berkali – kali ingin menyerah, menyesali keputusan, bingung, menangis di malam hari, dan berbagai ketakutan luar biasa yang membuatku mual.

Benar seperti dikatakan ayat diatas, kekhawatiranku akan masa depan dan menyesali masa lalu membuat yang Tuhan firmankan tidak bertumbuh.

Aku masih tidak yakin dengan firman Tuhan yang aku dengar. Ketakutan untuk mengambil langkah berani memulai hal-hal yang ingin aku mulai. Padahal siapa tau hal-hal baru itu yang membuatku berbuah lebih banyak.

Sampai akhirnya aku ada di titik 0 dalam 27 tahun hidup.

Aku merasa seperti Tuhan menguliti semua egois, gengsi, dan pride-ku.

Aku tersadar memang cuma Tuhan tempatku pegangan. Cuma Tuhan yang punya kepastian aku akan selalu aman kalau jalannya bareng Dia.

Barulah keberanian itu muncul dan bertumbuh lebih banyak. Aku mulai kuat dan tidak begitu peduli apa kata orang tentangku (aku memilih orang-orang yang bisa aku dengarkan nasihatnya, tidak semua orang sarannya akan aku dengarkan).

Di hari ini, setelah semua proses panjang, aku tau kalau memutuskan menjadi freelance adalah keputusan luar biasa tepat di saat yang tepat.

Aku perlu proses anxiety, kehawatiran akan masa depan, hal tersebut yang membuatku ada di titik berpegang sama Tuhan lebih erat. Aku semakin tau kalau aku bukan siapa-siapa tanpa Tuhan.

Di The Message Bible, Tuhan Yesus menutup cerita benih yang ditabur ini dengan kalimat :

But the seed planted in the good earth represents those who hear the Word, embrace it, and produce a harvest beyond their wildest dreams.”

Orang-orang yang hatinya subur dan terbuka, tidak lagi terhimpit dengan rasa khawatir, menerapkan firman Tuhan yang ditabur di hatinya… akan berbuah banyak.

Berbuah sangat banyak beyond their wildest dreams.

Intinya? Jangan khawatir.

Cara jangan khawatir? Aku ga bisa kasih tau langkah-langkahnya…

Tapi yang aku tau dan aku alami, dengan membaca firman Tuhan dengan disiplin, punya relasi dengan Tuhan,

dengan sendirinya Tuhan membantu aku buat change my perspective, mengubah rasa takutku dengan keberanian, Tuhan mengubahku dari dalam keluar.

So, fix your focus on God.

Don’t become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking.

Instead, fix your attention on God.

You’ll be changed from the inside out.

Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it.

-Roma 12:2 The Message

Sekian kawann. Have a nice day yaa.

Today is going to be a great day! Love you all!



Terjemahan Baru 

https://www.bible.com/id/bible/306/MRK.4.TB

Bahasa Indonesia Masa Kini

https://www.bible.com/id/bible/27/MRK.4.BIMK

The Message Bible

https://www.bible.com/id/bible/97/MRK.4.MSG

Alkitab Mudah Dibaca 

https://www.bible.com/id/bible/2977/MRK.4.AMD

Firman Allah Yang Hidup

https://www.bible.com/id/bible/2727/MRK.4.FAYH

Amplified Bible 

https://www.bible.com/id/bible/1588/MRK.4.AMP

Contemporary English Version

https://www.bible.com/id/bible/392/MRK.4.CEV

New Living Translation 

https://www.bible.com/id/bible/116/MRK.4.NLT

Terjemahan Sederhana Indonesia

https://www.bible.com/id/bible/320/MRK.4.TSI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *