Skip to content

#quiettime : Setia Sampai Akhir

MARKUS 8 : 14-21

Haiii semuaa!

Huaa, senang bisa menulis lagiii. Akhir-akhir ini aku harus adjust jadwalku karena mulai bekerja di luar rumah dan seringkali bekerja pagi. Sehingga aku juga bangunnya extra pagi + masih harus olahraga lagi karena sudah komit mau lari half marathon September nanti.

Agak berat memang menjalani jadwal seperti ini, tapi anehnya aku juga happy wkwkwk. Ada perasaan capek tapi puas selama aku melakukan semua pekerjaan ini. Doakan aku yaa, supaya bisa membagi waktu dengan baik dan bisa menulis seperti ini lagiii.

Hari ini bacaanku berjudul Tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes

Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 

Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: ”Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” 

Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: ”Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” 

Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: ”Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?

Lalu kata-Nya kepada mereka: ”Masihkah kamu belum mengerti?”

HELGA LEARNS

Jujur, pas denger ragi orang Farisi dan ragi Herodes, aku juga tidak begitu pafam. Sepemahamanku ragi tersebut adalah penggambaran dari pengaruh negatif mereka. Jadi harus hati-hati (karena ragi itu sifatnya bikin roti mengembang, jadi aku kepikirannya kalau pengaruh jahat mereka mengembang akan bahaya, jadi harus berhati-hati —wkwk logikaku memang begini kawan).

Tapi aku lebih fokus ke Tuhan Yesus yang mengingatkan peristiwa 5 roti untuk 5000 orang dan 7 roti untuk 4000 orang, bahkan dari dua kejadian itu Tuhan bikin rotinya sangat berlimpah, bahkan sampai berlebih 12 dan 7 bakul.

Tuhan mengingatkan hal ini karena si murid-murid entah kenapa malah fokus dengan “lupanya” mereka membawa roti. Fokus dengan kesalahan mereka. Kesalahan yang bikin mereka negative thinking kalau mereka lagi mau ditegur akibat kesalahan mereka.

Aku jadi berpikir, aku pun sering begitu, terlalu fokus dengan hal-hal salah yang aku lakukan, sampai berspekulasi takut Tuhan tidak memberkati aku lagi ketika aku tidak melakukan hal-hal tertentu.

Contohnya aku berbuat kesalahan/ dosa, aku jadi takut kalau Tuhan tidak menyertai aku lagi.

Atau saat aku sedang kendor membaca Alkitab, tidak menuliskan renungan, aku jadi ada perasaan bersalah dan ga enak sama Tuhan.

Padahal kalau seperti itu artinya aku masih menganggap Tuhan adalah Tuhan yang transaksional. Maksudnya, ketika kita baik, Tuhan pun akan baik.

Padahal hal tersebut sangat salah, Tuhan tetap baik, bahkan lebih dahulu baik dan mencintai kita sebelum kita bisa melakukan apapun untuknya.

Dari cerita di atas, aku juga melihat murid-murid fokus dengan “apa yang mereka tidak punya” bukan “apa yang mereka punya”.

Mereka tidak punya roti, tapi mereka punya Tuhan yang bisa melakukan segala sesuatu.

Kenapa mereka harus khawatir? Kenapa mereka lupa dengan Tuhan mereka yang dengan kerennya sudah melakukan muzizat luar biasa di hadapan mereka?


HELGA CAN DO

Seperti hal-nya murid-murid, aku masih melakukan hal-hal yang aku bahas sendiri.

Tapi terutama aku teringat kalau aku beberapa kali diterpa badai kesepian (hahaha hiperbola sekali kata-kataku).

Tapi iya, kadang aku bingung sama Tuhan.

Mikir “gue kurang apa lagi sih sampai Tuhan ga ngasih gue punya pacar sama sekali sampai umur hampir 28 tahun ini?”

Badai kesepian ini yang bikin beberapa aspek di hidupku kadang jadi berantakan. Aku terlalu fokus kesana dan kadang jadi craving for attention.

Hari ini aku diingatkan… “sudah berapa banyakkah muzizat yang ada di dalam hidup Helga?”

BANYAK. BANYAK SEKALI.

Bukankah bikin Helga ketemu sama pasangan hidup mudaah sekali buat Tuhan?

Iya… mudah sekali.

Kenapa Helga fokusnya sama apa yang Helga ga punya sekarang? Kenapa ga fokus dengan apa yang Helga udah punya sekarang?

Ingat cerita 5 roti dan 2 ikan kan? Itu kan yang dipunya si anak kecil saat itu. Tuhan minta “apa yang ada” saat itu, bukan “apa yang ga ada”.

Yang ada di Helga saat ini?

BANYAAAK.

Berlimpah ruah bahkan…. Pekerjaan yang menyenangkan, bisa menolong orang + dibayar + diri berkembang.

Orang tua, keluarga yang lengkap dan happy.

Sehat, kemampuan yang banyak, teman-teman yang baik, fasilitas yang cukup.

Semuanya sudah tersedia. Kenapa harus kedistraksi sama 1 hal saja, yaitu pasangan hidup?

C’mon Gha. Banyak sekali yang bisa dirimu kerjakan di hidup ini.

Jadilah berbuah melimpah ruah buat sekitarmuu. Soal pasangan itu kecil banget di mata Tuhan.

Dia lagi pingin ngelihat “ni anak setia ga sampai akhir?”

Setia kok Tuhaaan, setiaaaa. Hahaha. Duh maapin ya Tuhan, sering banget aku belok-belok ga jelas gini.

Renungan kali ini kayaknya isinya curhat semua hahaha. Tapi gapapa ya kawan, semoga ada refleksi tersendiri ya untukmu dari kisahku inii.

Huaa, udah mau jam 5! Sekian dulu yaaa. Aku mau larii pagiii.

I love you all! Selamat menjalani hari iniii + seminggu ke depan!

Love you!


https://www.bible.com/id/bible/306/MRK.8.TB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *