Skip to content

#quiettime : Panjang Sabar

MARKUS 8 : 22-26

Judul dari bacaanku pagi ini adalah Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida.

Dalam cerita ini, ada seorang buta yang meminta untuk disembuhkan. Tapi uniknya Tuhan Yesus menyembuhkan orang ini tidak secara langsung, tapi seperti memiliki tahapan.

Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung.

Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: ”Sudahkah kaulihat sesuatu?”

Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: ”Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” 

Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. 

Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: ”Jangan masuk ke kampung!”


HELGA LEARNS

Tadinya aku agak bingung merenungkan kisah ini. Tapi aku menemukan renungan yang tepat di google tentang kisah ini :

http://renungan.stefanussusanto.org/2016/02/e-sh-11-februari-markus-822-26.html

Judul di renungan tersebut adalah “Penyembuhan Bertahap”.

Tidak seperti muzizat Tuhan yang lainnya, kali ini Tuhan memilih melakukannya secara pribadi dan tidak di depan orang banyak.

Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung.

yang artinya bagiku, jika ingin sebuah pemulihan mungkin saja Tuhan butuh membuatmu merasa sendirian, merasa tidak ada yang melihat, tidak ada yang memperhatikan.

Tapi sebenarnya, Tuhan sedang memegang tangan dan menuntun kita kepada kesembuhan.

Perlakukan Tuhan yang unik juga ditunjukkan dari “meludahi mata orang itu”.

Meludahi kesannya seperti sebuah penghinaan, tapi cara tersebut yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan orang tersebut.

Sama seperti kita yang merasa sudah banyak masalah di hidup, ada aja orang-ornag yang menghina atau bikin hidup tambah sulit.

Tapi siapa tau memang cara itu yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan kita dari sakit atau masa lalu kita.

Kesembuhan orang buta dalam kisah ini juga tidak terjadi sekali, namun dengan dua tahap.

Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu,

maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. 

Tuhan seakan mau bilang kalau kesembuhan akan sesuatu bisa saja tidak terjadi langsung/ instan, tapi bertahap.

Asal bagaimana hati kita tetap mau dibentuk dan disembuhkan sama Tuhan melalui proses/ tahapan versi Tuhan.


HELGA CAN DO

SABAR

Aku akhir-akhir ini sering banget diingetin soal “sabar”.

Sering tiba-tiba ke play lagu “Patient” dari Apollo LTD.

Iya, sabar aja Gha. Ga ada yang perlu terburu-buru kok.

Tuhan sedang menyembuhkan kita dengan tahapan-tahapan versi Dia. Supaya hati kita bisa terus murni dan bisa semakin mirip dengan karakter-Nya Tuhan Yesus.

Sabar. Sabar. Ga ada yang perlu diburu-buru.

TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

-Mazmur 145:8-9 TB

Aku yakin, kalau kita dibentuk segambar dan serupa dengan Tuhan. Karakter Tuhan yang pengasih, penyayang, panjang sabar, juga merupakan karakter yang ada dalam diri kita.

Bersabar saja yaaa. Ikutin tahapan proses versi Tuhan.

Suatu hari kita akan menyadari, kalau Tuhan sudah memulihkan kita dari segala sakit di masa lalu/ masa kini.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amiin 🙂


https://www.bible.com/id/bible/306/MRK.8.TB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *