Skip to content

#quiettime : Setia

MARKUS 11 : 1-11

Selamat pagi dan selamat hari Senin semuanyaaa. Semoga saat membaca ini, kamu dalam keadaan baik. Keadaannya ga baik pun, semoga tetap percaya kalau bareng Tuhan semuanya akan baik-baik saja.

Hari ini aku sudah kembali ke Tangerang Selatan. Karena kemarin belum sempat ibadah Minggu, baru tadi pagi ibadah online JPCC. Ga nyangka… sepanjang praise and worship cuma bisa nangis…

Di akhir pas Ps. Alvi bilang “untuk semua yang sudah aktif jadi pelayan Tuhan (CT, DL, DF, atau yang lainnya), saya ucapkan Terima kasih…”

Rasanya ucapan tersebut langsung kayak tembakan yang “DOR” ke hati.

Aku pause ibadahnya dan menangis deras.

Rasanya kayak diucapin sama Tuhan

Thank you Helga. Thank you for everything you’ve done. Terima kasih tulisan-tulisan renungan yang kamu bikin selama ini, terima kasih pelayanan juru bahasa isyaratnya, terima kasih untuk semua waktumu di setiap Senin untuk Clay community, terima kasih untuk lari half marathon bareng Aku, terima kasih untuk semua hal yang kamu lakukan untukku.”

” Tapi satu hal yang harus kamu ingat Helga, tanpa kamu melakukan semua itu, aku sudah terlebih dulu sayang sama kamu. Kamu tidak harus melakukannya, tidak ada keharusan. Dan kehadiranmu selama ini udah lebih dari cukup untuk-Ku. Seandainya kamu tidak melakukan semua itu, juga gapapa kok. Aku tetap menyayangimu.

” Sekarang mungkin kamu capek, gapapa. Istirahat aja. Tanpa melakukan apapun kamu tetap punya ruang di hati-Ku kok. Kapanpun rumah-Ku akan selalu terbuka dan punya tempat untukmu.

Jadi tenang aja ya. Rumah-Ku akan selalu jadi tempat istirahat terbaik untukmu dan mengisi penuh semua tenagamu. Kamu tidak akan pernah Aku tolak, tidak pernah akan Aku tinggalkan.”

Wkwkwk. Jadi kenapa hari ini aku tidak menulis renungan subuh seperti biasanya, karena Tuhan lagi penuhi hatiku luar biasa. Dan disuruh “rest” dulu beberapa waktu sebelum melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang harus aku lakukan.


Hari ini aku membaca kisah Tuhan Yesus yang masuk ke kota Yerusalem dan disambut seperti seorang raja.

Sebelum masuk ke Yerusalem, Tuhan minta kepada murid-murid untuk secara sangat detail dan spesifik mengambil seekor keledai untuk dinaikinya saat memasuki Yerusalem.

Berangkatlah lebih dulu ke desa yang di depan itu.

Begitu kalian masuk, kalian akan melihat seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi sedang terikat di dekat suatu rumah. Lepaskan ikatannya dan bawalah kemari. 

Kalau ada orang yang bertanya, ‘Kenapa kalian mengambil keledai itu?’ jawablah, ‘Tuhan memerlukannya. Dia akan segera mengembalikannya.’”

Semua yang dikatakan Tuhan Yesus terjadi sama persis, sampai dengan murid-murid ditanyai tentang “kenapa mengambil keledai itu?”.

Setelah itu Yesus menaiki si keledai yang sudah dialasi oleh jubah-jubah mereka.

Untuk menghormati Yesus, orang banyak yang sudah berkumpul melepas jubah-jubah mereka dan menghamparkannya di jalan yang akan Dia lewati.

Ada juga yang menaburi jalan itu dengan ranting-ranting berdaun yang mereka potong dari pepohonan. Orang-orang yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang terus bersorak-sorai,

“Hosana! Terpujilah TUHAN!Diberkatilah raja kita ini yang datang mewakili TUHAN!’

Dialah penerus kerajaan bapak kita Daud, yang menegakkan kembali pemerintahan TUHAN atas Israel!

Diberkatilah dia!

Terpujilah TUHAN di tempat-tempat yang tertinggi di surga.”


HELGA LEARN

Murid-murid Tuhan Yesus adalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan dan berjalan bersama Tuhan, belajar dari semua pengajaran-Nya.

Saat membaca bacaan ini, aku melihat Tuhan menyuruh murid-murid melakukan sesuatu yang sangat detail.

Mulai dari hewan yang dipilih adalah keledai, keledainya masih muda, belum pernah ditunggangi, terikat, sampai ada orang yang nanya pun, Tuhan kasih tau ke murid-murid harus kasih jawaban apa.

Perenunganku hari ini adalah orang-orang yang dekat sama Tuhan sebenarnya sudah dikasih tau sama Tuhan secara detail – melalui Roh Kudus, tentang apa saja yang harus kita lakukan.

Tapi seringkali kitanya saja yang mengelak atau menunda melakukan hal tersebut. Kita terlalu terlena untuk menghabiskan waktu atau menunggu waktu yang tepat atau “perfect” versi kita.

Akhirnya apa yang Tuhan minta kita kerjakan, tertunda-tunda, kitanya juga merasa ga tenang.

Seringkali gitu… yang bikin kita tertekan/ pusing bukan masa depan yang buram…

tapi hal-hal yang kita tau harus diselesaikan, tapi tidak juga dilakukan/ ditunda-tunda.


HELGA CAN DO

Entah berapa puluh kali Tuhan ga bosan-bosan mengingatkan aku untuk tidak menunda dan segera melakukan.

Tidak perlu perfect, tapi dimulai saja dulu.

Tuhan tidak perlu yang jago, tapi yang MAU.

Aku teringat hal aneh bin ajaib beberapa hari lalu. Aku membaca blog Kak Drata (teman grup komunitas lari GKI Pondok Indah). Dalam blog tersebut ada lagu “Slidiki aku” yang menyentuh hatiku.

Bersamaan dengan itu, hari Jumat lalu aku dan Anna memimpin persekutuan Juru Bahasa Isyarat GKI Pondok Indah.

Anna memilih mengangkat teman “Ketekunan”. Anna mengambil ayat dari Lukas 16:10

”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Sedangkan aku bertugas memilih lagu pengantar sebelum masuk ke renungan tersebut.

Aku memilih lagu Slidiki Aku”, efek baru membaca blog Kak Drata.

Dan kamu tau? Di dalam music video lagu Slidiki Aku di youtube yang kuputar, ada ayat yang sama (Lukas 16:10) tampil di layar, di sela-sela lagu tersebut.

Wkwkwk. Aku yakin ga ada yang kebetulan. Ga ada sama sekali.

Aku tau Tuhan bicara secara spesifik dan detail kepadaku lewat ayat tersebut.

Aku perlu tetap setia, terutama kepada perkara-perkara kecil yang hanya aku sendiri dan Tuhan yang tau, yang tidak terlihat oleh orang-orang banyak.

Aku harus tetap setia, tidak menunda, memulai dari hal kecil apapun yang ada di tanganku.

Sekiaan. Selamat hari Senin untuk kita semua. Semoga minggu ini menyenangkan yaa.

*Semoga menyenangkan! Jumat ini aku ulang tahuuun! Lalalayeyeye! Hahaha.


Video yang kuputar di persekutuan JBI GKI Pondok Indah

https://www.bible.com/id/bible/320/MRK.11.TSI

https://www.bible.com/id/bible/97/MRK.11.MSG

https://www.bible.com/id/bible/306/MRK.11.TB

https://www.bible.com/id/bible/1588/MRK.11.AMP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *