MARKUS 12 : 18-27
Haii, selamat pagi semuanya.
Sudah seminggu aku tidak menulis. Seminggu yang padat, lelah, tapi Tuhan kasih aku kesempatan untuk merasakan kesenangan secara penuh, sepenuh-penuhnya.
Saking senangnya, agak lupa sama bikin renungan-renungan ini. Hehehe. Maafin ya Tuhan…
Tapi… apa ya… Tuhan itu keren… keren sekeren-kerennya.
Hari Minggu lalu, aku hanya berniat support teman Cerebral Palsy-ku yang launching bukunya.
Tadinya sempat berpikir untuk tidak datang karena aku kecapaian sekali karena kegiatan yang padat selama beberapa hari.
Tapi akhirnya aku memutuskan datang ke acara tersebut. Ternyata malah merasa senang bisa support temenku ini + ketemu orang-orang baru.
Setelah acara itu, sahabat masa kuliahku, Adje datang buat ngobrol (setelah hampir 3 tahun ga ketemu). Berlanjut jalan-jalan, ditemenin nyoba-nyoba sepatu di Planet Sport, ditraktir makan soto Padang. Sampai satu sahabatku lagi, Amar dan istrinya join buat jalan bareng.
Ga disangka mereka kasih surprise ulang tahun. Setelah itu aku diajak makan ke Taman Menteng.
Di Taman Menteng, temen Tuli-ku, Beni nyamperin dan ngobrol bareng. Amar, Adje, Jeje (istrinya Amar) excited belajar isyarat dari Beni. Beni juga baik banget mau ngobrol dan ngajarin isyarat.
Semuanya senang di hari itu… ga ngerti lagi… Beyond my expectation… Dari yang niatnya hanya support temen, malah Tuhan yang bikin aku seneng berkali-kali lipat…
Kenapa jadi cerita tentang aku yak… wkwkwk. Mari kita renungaan.
Cerita hari ini mengenai orang-orang Saduki yang bertanya kepada Tuhan Yesus mengenai hidup yang kekal. Karena kelompok Saduki percaya bahwa orang yang sudah mati tidak akan hidup kembali.
“Guru, Musa menulis peraturan seperti ini: Kalau seorang laki-laki yang sudah beristri meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudaranya wajib mengawini jandanya itu untuk meneruskan keturunan bagi saudaranya yang sudah meninggal.
Lalu mereka memberikan contoh kasus, apabila ada seorang perempuan menikah dengan seorang laki-laki dari tujuh orang bersaudara.
Tapi suaminya ini meninggal sebelum mereka punya anak. Lalu janda ini menikah lagi dengan saudara suaminya, kemudian orang ini juga meninggal sebelum mereka mempunyai anak. Kejadian serupa terulang sampai saudara laki-laki yang ketujuh.
Akhirnya semuanya meninggal sampai janda ini juga meninggal.
Jadi nanti, kalau benar bahwa orang yang sudah mati akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah menjadi suaminya.”
Berikut adalah jawaban Tuhan Yesus :
“Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Allah.
Kelak waktu orang mati dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi. Tiap orang akan hidup tanpa pasangan seperti malaikat-malaikat di surga.
Tetapi tentang kehidupan kembali sesudah kematian, kapan kalian akan mengerti apa yang tertulis dalam Kitab Musa?! Karena waktu Allah menampakkan diri-Nya kepada Musa dalam semak-semak yang menyala, Dia berkata, ‘Aku adalah Allah Abraham, Allah Isak, dan Allah Yakub.’
Allah menyebutkan ketiga nenek moyang kita itu sebagai orang yang masih hidup dan menyembah-Nya. Walaupun pada zaman Musa mereka sudah mati dan tidak ada lagi di dunia ini, tetapi di hadapan Allah mereka tetap hidup. Jadi kalian sudah keliru sekali!”
HELGA LEARNS
Kelak waktu orang mati dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi. Tiap orang akan hidup tanpa pasangan seperti malaikat-malaikat di surga.
Buat diriku yang single dan sedang menunggu kapan punya pasangan hidup… ini jadi refleksi tersendiri…
Pada akhirnya di kehidupan nanti kita hidup tanpa pasangan seperti malaikat di surga…
Lalu membaca judul cerita ini dalam versi The Message Bible : Our Intimacies Will Be with God
Pada akhirnya nanti… semua sendiri-sendiri dan berdasarkan hubungan yang intim dan pribadi dengan Tuhan.
Aku si single yang sering “galau” naik turun ini (hahaha jujur sekali Helgaa)… Di masa penantian ini sering banget Tuhan bawa naik turun.
Orang-orang banyak yang datang mendekat, menjauh, atau kadang hilang.
Sampai sekarang aku sering gemes banget dan bilang sama Tuhan “Tuhan, boleh ga sih kalau ga pasti-pasti amat, ga usah mendekat, akunya capek diginiin mulu.”
Tapi aku tau, ga bisa sih… memang prosesnya harus seperti itu wkwkwk.
Aku pingin banget rasanya punya pacar. Karena memang sama sekali belum pernah pacaran.
Tapi baca ayat di atas… aku diingatkan kembali… pasangan hidup bukanlah perkara utama yang harus aku khawatirkan.
Pada akhirnya hubunganku dengan Tuhanlah yang paling utama.
Bagaimana aku bisa melaksanakan apa yang Tuhan mau dalam hidupku.
Kalau Tuhan bilang “nah, ini saatnya Helga punya pasangan, supaya visi-Ku di dunia bisa terlaksana.” Baru deh itu waktu yang tepat untuk aku punya pasangan.
Tulisan bagus dari wise woman waits yang kemarin random banget aku baca (lagi) :
When you take care what is in God’s heart,
God will take care what is in your heart
HELGA CAN DO
Just focus on God.
Fokus untuk melakukan apapun yang Tuhan suruh Helga kerjakan.
Sebenarnya banyak pakai banget, sampai kadang overwhelm. Tapi itu lebih baik dari pada aku tidak melakukan apa-apa.
Jadi, yaudah sibuk aja melakukan tugas-tugas yang sudah Tuhan berikan.
Soal pasangan hidup, kalau kata Tuhan :
” Itu mah kecil Gha, kecil banget. Aku jentikin jari pun, Aku bisa pertemukan kamu sama pasangan hidupmu.”
” Tapi Aku tau, ini bukan waktu yang tepat. Aku masih mau mentransformasi kamu ke The Best Version of Helga Theresia. Karena pasanganmu nanti juga kualitasnya ga main-main.”
Wkwkwkkw. Sekian kawan. Aku mau tutup dengan ayat ini :
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
– Matius 6 : 33-34 TB
Versi The Message yang juga indah :
If God gives such attention to the appearance of wildflowers—most of which are never even seen—don’t you think he’ll attend to you, take pride in you, do his best for you?
What I’m trying to do here is to get you to relax, to not be so preoccupied with getting, so you can respond to God’s giving.
People who don’t know God and the way he works fuss over these things, but you know both God and how he works.
Steep your life in God-reality, God-initiative, God-provisions.
Don’t worry about missing out.
You’ll find all your everyday human concerns will be met.
“Give your entire attention to what God is doing right now, and don’t get worked up about what may or may not happen tomorrow.
God will help you deal with whatever hard things come up when the time comes.
Selamat hari Kamis semuaaa. Semoga hari ini menyenangkan untukmu yaa 🙂 Love youuu
https://www.bible.com/id/bible/320/MRK.12.TSI
https://www.bible.com/id/bible/27/MRK.12.BIMK
https://www.bible.com/id/bible/97/MRK.12.MSG
https://www.bible.com/id/bible/306/MRK.12.TB