Skip to content

#quiettime : We can Change

MARKUS 16 : 1-8

Hai, selamat pagi kawan 🙂 Apa kabar kalian semua?

Aku sudah 2 minggu tidak menulis hehe. Masih membaca Alkitab walau bolong-bolong hehe.

Shooting-ku di Jogja berjalan dengan baik dan lancar. Melelahkan tapi aku menikmati semua prosesnya. Pas shooting selesai, rasanya campur aduk, sedih, senang, lelah, semuanya ngumpul jadi satu.

Lanjut ke bacaan Alkitab hari ini ya. Aku membaca tentang kebangkitan Tuhan Yesus

1Ketika hari Sabat sudah lewat, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome pergi membeli ramuan-ramuan untuk meminyaki jenazah Yesus. Pagi-pagi sekali waktu matahari terbit, pada hari pertama minggu itu, mereka pergi ke kuburan

Lalu mereka masuk ke dalam kuburan itu. Di dalamnya di sebelah kanan, mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih sedang duduk, dan mereka terkejut.

Orang muda itu berkata, “Jangan takut! Saya tahu kalian mencari Yesus orang Nazaret yang sudah disalibkan. Ia tidak ada di sini. Ia sudah bangkit! Lihat saja, ini tempat mereka membaringkan Dia. 

Sekarang pergilah, sampaikan kabar ini kepada pengikut-pengikut-Nya, termasuk Petrus. Katakan, ‘Ia pergi mendahului kalian ke Galilea. Di sana kalian akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepadamu.’ ”


HELGA LEARNS

Pagi ini aku tertarik dengan nama Petrus yang spesifik disebutkan oleh orang muda berjubah putih yang duduk di kubur Yesus.

Sekarang pergilah, sampaikan kabar ini kepada pengikut-pengikut-Nya, termasuk Petrus. Katakan, ‘Ia pergi mendahului kalian ke Galilea. Di sana kalian akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepadamu.’

Kenapa cuma Petrus yang namanya disebutkan secara spesifik?

Lalu aku teringat sebuah khotbah yang mengingatkanku pada penyesalan Petrus setelah menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali.

Padahal sebelumnya, di saat perjamuan terakhir, Petrus berjanji untuk selalu ikut dengan Tuhan, apapun yang terjadi.

Kalau dilihat di beberapa cerita selanjutnya setelah kebangkitan Yesus, Petrus sudah kembali lagi menjadi nelayan, pekerjaannya dahulu sebelum menjadi murid Tuhan Yesus.

Tapi yang kerennya adalah setelah penyangkalan tersebut, Petrus yang merasa menyesal dan kembali menjadi nelayan, Tuhan Yesus lah yang nyamperin Petrus kembali dan menanyakan pertanyaan ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” 

https://www.bible.com/id/bible/306/JHN.21.15-25.TB


HELGA CAN DO

Kisah ini mengingatkanku kalau Tuhan selalu mengampuni dan yakin kalau setiap anak-Nya pasti bisa berubah lebih baik.

Dia sangat tau anak-anak-Nya sering sekali membuat kesalahan. Trial and error berkali-kali.

Tapi Dia juga yakin bahwa kita bisa menjadi anak-anak yang setiap saatnya semakin serupa dengan Tuhan.

Jadi, pas Petrus melakukan penyangkalan, Tuhan Yesus tidak fokus dengan kesalahan tersebut, Dia fokus dengan bagaimana Petrus ke depannya bisa menyebarkan tentang kerajaan Allah.

Bahkan, kisah penyangkalan Petrus memang perlu ada supaya Petrus semakin percaya dan merasakan kasih, pengampunan Tuhan di hidupnya.

Jadi, apapun kesalahan kita di masa lalu, it’s never define who we are.

We are still loved by our God.

He believe in us.

Dia selalu percaya kita bisa menjadi lebih baik dan semakin serupa dengan-Nya.

Sekiaan. Selamat menjalani hari ini ya. Semoga apapun yang kita kerjakan bisa menjadi berkat untuk orang-orang di sekitar kita. Amin.

God bless you all 🙂

https://www.bible.com/id/bible/27/MRK.16.BIMK


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *