Kata orang, harus salah untuk bisa tumbuh.
Kata orang, harus sakit untuk bisa berproses.
Aku percaya semua itu. Rasanya masih teringat semua sakit.
Kadang rasanya apa aku yang terlalu hiperbola akan semua hal?
Tapi tidak juga… aku saja yang belum menemukan orang yang tepat untuk menceritakannya.
Hal ini berulang dan berulang lagi.
Entah sampai kapan bisa sembuh, atau memang lukanya tetap ada disitu.
Apa aku yang terlalu manja? Apa aku yang terlalu mencari-cari alasan?
Apa aku yang kurang dewasa? Masih seperti anak kecil yang mencari perhatian?
I try so hard to cover it, cover all the pains… Years after years.
Aku menyibukkan diri, super sibuk untuk bisa melupakan luka.
Berusaha tidak pernah diam, supaya semuanya terlupa.
Sampai akhirnya terantuk dengan kesibukan yang aku cari sendiri.
Ketika terantuk, aku menyalahkan diriku sendiri, melabeli diri bodoh.
Di sisi lain, aku tau dengan pasti aku bertumbuh dan bertambah dewasa.
Banyak proses hidup yang aku lalui membentukku sekarang.
Tapi apa harus sesulit itu?
I am looking for help, but it’s so busy out there.
And reach me out when they need my capability, my strength.
Here I am.
Don’t have any strength to do anything.
For everyone who look for help from me…
I think you should go, look for someone else to help you.
Now, I can’t.
Maybe… next time.
When I already healed.